Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CSRC: Fundamentalisme-Radikalisme Subur Saat IAIN Berganti UIN

Reporter

image-gnews
Mahasiswa baru mengikuti masa orientasi studi dan pengenalan kampus atau ospek di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan, Banten, Kamis, 29 Agustus 2013. Ospek merupakan sebuah tradisi turun-terumun sebagai ajang pengenalan kampus dan antarmahasiswa. [TEMPO/STR/Marifka Wahyu Hidayat; MW2013082912]
Mahasiswa baru mengikuti masa orientasi studi dan pengenalan kampus atau ospek di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Tangerang Selatan, Banten, Kamis, 29 Agustus 2013. Ospek merupakan sebuah tradisi turun-terumun sebagai ajang pengenalan kampus dan antarmahasiswa. [TEMPO/STR/Marifka Wahyu Hidayat; MW2013082912]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Idris Hemay mengatakan fundamentalisme dan radikalisme tumbuh subur di kalangan mahasiswa kampusnya karena dampak berubahnya nama perguruan tinggi itu dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi UIN, pada 2002."Saat masih IAIN, mahasiswa kebanyakan dari pesantren dan madrasah,” kata Idris saat dihubungi Tempo, Selasa, 2 Juli 2019.

Ketika menjadi UIN, kebanyakan mahasiswa dari sekolah umum. Mahasiswa dari sekolah umum inilah yang rentan disusupi paham keagamaan yang fundamentalis. “Bekal pengetahuan agamanya yang masih minim," ujar Idris.

Baca juga: PBNU: Radikalisme dan Intoleransi Tersebar dari SMA Sampai BUMN

Menurut Idris, mahasiswa UIN Jakarta secara umum moderat. “Namun ada sebagian yang rentan terhadap fundamentalisme dan radikalisme." Mereka yang rentan adalah yang berasal dari sekolah umum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pihak kampus telah mengantisipasi suburnya fundamentalisme dan radikalisme itu. Rektor UIN Jakarta, kata dia, saat ini mengembangkan moderasi keagamaan. "Misalnya ulang tahun ke62 UIN kemarin, mengambil tema 'Meneguhkan Moderasi Islam menuju World Class University'," kata Idris.

Studi CSRC itu sejalan dengan survei SETARA Institute yang menyebut mahasiswa di Universitas Islam Negeri Jakarta dan UIN Bandung memiliki corak beragama paling fundamentalis dibandingkan 10 perguruan tinggi lainnya. SETARA menyebut faktor fundamentalisme  beragama ini dapat menjadi akar eksklusivisme dan perilaku intoleran.

Baca juga: Kampus Dinilai Belum Bebas Radikalisme, Dosen UGM Surati Jokowi

Riset SETARA menemukan UIN Syarif Hidayatullah pada posisi kedua dari 10 perguruan tinggi paling fundamentalis yang diteliti. Pertumbuhan fundamentalisme di sana hingga 33 persen, kalah dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yang mencapai 45 persen.

Di peringkat ketiga ada Universitas Mataram dengan skor 32 persen, lalu IPB 24 persen dan UNY 22 persen. Sedangkan Brawijaya 13 persen, UGM mendapatkan skor 12 persen, ITB 10 persen, Unair 8 persen dan UI 7 persen.

EGI ADYATAMA | ROSSENO AJI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

3 hari lalu

Seminar Nasional Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah bertema Islamophobia Within Muslim and Islamiphobia Without Islam: Kebencian atas Muslim dan Islam, antara Asumsi, Fakta dan Prasangka, pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Bram Setiawan
Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

Kata Islamofobia sudah lama menjadi sorotan para akademikus dan pemerhati studi Islam


Iffatul Umniati Raih Gelar Doktor di Al Azhar dengan Predikat Cum Laude, Simak Bagaimana Disertasinya Mengkritik MUI

31 hari lalu

Hj. Iffatul Umniati Ismail, Lc. MA. Dok. Pribadi
Iffatul Umniati Raih Gelar Doktor di Al Azhar dengan Predikat Cum Laude, Simak Bagaimana Disertasinya Mengkritik MUI

Iffatul Umniati berhasil mempertahankan disertasi Doktoral bidang Ilmu Ushul Fikih di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, dengan predikat Cum Laude.


Bamsoet Ajak Tangkal Gerakan Radikalisme

49 hari lalu

Bamsoet Ajak Tangkal Gerakan Radikalisme

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila Bambang Soesatyo mengapresiasi kesolidan kader Pemuda Pancasila di berbagai daerah.


Kampus Terus Bergerak Kritik Jokowi, Pengamat Politik: Bentuk Kemarahan, Pilpres yang Dinilai Tanpa Etika dan Ugal-ugalan

50 hari lalu

Ketua Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Harkristuti Harkrisnowo (tengah) menyampaikan Deklarasi Kebangsaan Kampus Perjuangan di Gedung Rektorat Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat, 2 Februari 2024. Deklarasi tersebut sebagai bentuk prihatin atas hancurnya tatanan hukum, dan demokrasi, khususnya peristiwa politik Pemilu 2024 yang dilakukan tanpa martabat dan keadaban publik. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kampus Terus Bergerak Kritik Jokowi, Pengamat Politik: Bentuk Kemarahan, Pilpres yang Dinilai Tanpa Etika dan Ugal-ugalan

Berbagai kampus terus kritik Jokowi menjelang Pemilu 2024. "Guru besar dan sivitas akademika benteng terakhir suarakan demokrasi," kata Adi Prayitno.


Banyak Pelanggaran Pemilu, Pengamat Politik Ray Rangkuti Nilai Seolah Tidak Ada Bawaslu

52 hari lalu

Direktur Kata Rakyat Alwan Ola Riantoby (tengah) bersama Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti (kanan) dan Sekjen Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kaka Suminta menunjukkan laporan dugaan pelanggaran kampanye oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Badan pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia (Bawaslu RI), Jakarta, Selasa, 19 Juli 2022. Mereka melaporkan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ke BAWASLU karena berkampanye di luar jadwal, menggunakan fasilitas negara dan menggunakan fasilitas jabatannya usai mempromosikan anaknya, Futri Zulya Savitri dalam pembagian minyak goreng subsidi dari pemerintah di Lampung pada 9 Juli 2022. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Banyak Pelanggaran Pemilu, Pengamat Politik Ray Rangkuti Nilai Seolah Tidak Ada Bawaslu

Pengamat Politik Ray Rangkuti menyebut dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak bekerja secara maksimal.


Pengamat Politik Ray Rangkuti Sayangkan Dugaan Polri Intimidasi Kampus Redam Kritik Terhadap Jokowi

52 hari lalu

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti memaparkan materi dalam diskusi bertajuk Menilai Kinerja KPU dalam Kasus Partai Prima di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 7 Maret 2023. TEMPO/IMA DINI SAFIRA
Pengamat Politik Ray Rangkuti Sayangkan Dugaan Polri Intimidasi Kampus Redam Kritik Terhadap Jokowi

Ray Rangkuti yang meminta Komisi III DPR segera memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait intimidasi di kampus-kampus.


Sebelum Gelar Pernyataan Sikap, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Mengaku Diintervensi

52 hari lalu

Sejumlah Sivitas Akademika dan Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyampaikan pernyataan sikap di Kampus UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Senin, 5 Februari 2024. Sivitas Akademikan dan Alumni UIN Syarif Hidayatullah menyampaikan pernyataan sikap bertajuk
Sebelum Gelar Pernyataan Sikap, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Mengaku Diintervensi

Namun hal itu tidak menyurutkan langkah mahasiswa UIN Ciputat itu untuk tetap bersuara menolak politik dinasti yang saat ini tengah ramai.


Guru Besar hingga Mahasiswa UIN Jakarta Ikut Nyatakan Sikap, Minta Presiden dan Aparat Netral

52 hari lalu

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Saiful Mujani (tengah) bersama Civitas Academica dan Alumni  UIN Syarif Hidayatullah Ciputat membacakan Seruan Ciputat saat Deklarasi Alumni dan Civitas Academica UIN Syarief Hidayatullah Jakarta atas penyelenggaraan pemerintahan dan Pemilu 2024 di Kampus UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten,  Senin 5 Februari 2024. Seruan Ciputat mendesak Presiden Jokowi dan aparat negara untuk bersikap netral dan menjadi pengayom bagi seluruh kontestan Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Guru Besar hingga Mahasiswa UIN Jakarta Ikut Nyatakan Sikap, Minta Presiden dan Aparat Netral

Pernyataan sikap dari guru besar dan mahasiswa UIN Jakarta menyusul sejumlah kampus lain yang telah lebih dulu menyatakan sikapnya.


Sivitas Akademika Kampus STF Driyakara dan UIN Jakarta juga akan Beri Pernyataan Sikap Hari ini

53 hari lalu

Kampus UIN Jakarta. Dok. UIN Jakarta
Sivitas Akademika Kampus STF Driyakara dan UIN Jakarta juga akan Beri Pernyataan Sikap Hari ini

Sejumlah guru besar dari ragam universitas di Indonesia menyerukan gerakan "Selamatkan Negara Hukum yang Demokratis, Beretika, dan Bermartabat".


Giliran Kelompok Alumni dan Sivitas Akademika UIN Jakarta Kritik Jokowi, Singgung Netralitas dan Akhlak

55 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan warga penerima manfaat pada acara Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog, Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis 1 Februari 2024. Dalam kesempatan tersebut Presiden memastikan Pemerintah akan menyalurkan bantuan 10 kilogram beras yang akan dibagikan hingga bulan Juni kepada 22 juta masyarakat Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Giliran Kelompok Alumni dan Sivitas Akademika UIN Jakarta Kritik Jokowi, Singgung Netralitas dan Akhlak

Komunitas Alumni dan Sivitas Akademika UIN Syarif Hidayatullah juga menyampaikan pernyataan sikap kepada Jokowi menjelang Pemilu 2024.