TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengatakan telah berulang kali menghimbau pendukung untuk tidak mengelar unjuk rasa selama sidang sengketa pilpres. Namun, menurut dia, unjuk rasa yang tetap digelar merupakan bagian dari aspirasi masyarakat yang dilindungi oleh undang-undang.
Baca juga:Dahnil Klaim Banyak Tawaran Jabatan ke Prabowo-Sandiaga
Aksi unjuk rasa dengan tajuk Halalbihalal Akbar Persaudaraan Alumni atau PA 212 memang digelar hingga hari ini di kawasan Patung Kuda, tak jauh dari Gedung MK. Massa diantaranya mengalir dari stasiun kereta komuter KRL Goindangdia, Jakarta Pusat, dna mereka mengikuti seruan untuk berdemonstrasi 'mengawal' Mahkamah Konstitusi yang akan memutus sengketa hasil Pilpres hari ini, Kamis 27 Juni 2019.
"Kami datang dari Bekasi," kata Agung dari antara massa yang menuju lokasi demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Monas, itu.
Agung datang di Stasiun Gondangdia bersama rombongannya sebanyak sekitar 20 orang. Mereka mengenakan pakaian dominan hitam dan berencana melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Sobri Lubis saat aksi pada Rabu 26/6, mengimbau massa datang lebih pagi agar bisa mengawal sidang putusan MK lebih awal. Ia juga meminta masyarakat yang belum datang hari Rabu, untuk ikut dalam aksi hari ini.
IRSYAN HAKIM | TAUFIQ SIDDIQ