TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menghimbau agar masyarakat tak perlu turun ke jalan saat pembacaan putusan keputusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi, Kamis, 27 Juni 2019. Imbauan ini terkait dengan adanya rencana aksi demonstrasi dan halal bihalal, yang dilakukan oleh Persaudaraan Alumni atau PA 212, saat hari pengumuman nanti.
Baca: Ingin Batam Saingi Singapura, JK Panggil Bos Pelindo II
"Kalau mau halal bihalal tentu di tempat yang pantas lah, bukan di depan MK. Masa halal bihalal di depan MK, kan itu enggak pantas," kata JK saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Selasa, 25 Juni 2019.
JK menegaskan tidak ada istilahnya acara halal bihalal yang dibarengi dengan aksi demonstrasi. Ia menilai hal tersebut melanggar etika dan mencederai namanya halal bihalal. "Namanya halal bihalal kan spirit keagamaan kan," kata Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu.
JK mengapresiasi langkah calon presiden Prabowo Subianto yang telah meminta massa pendukungnya untuk tidak turun ke lapangan sejak awal persidangan MK berjalan. Namun fakta di lapangan menunjukan tetap ada segelintir massa yang datang dan berunjuk rasa di jalanan Medan Merdeka Barat.
Meski begitu, JK yakin di hari pembacaan putusan nanti, massa yang hadir akan lebih sedikit. Pasalnya gerakan unjuk rasa ini terus berjalan sejak hari pertama sidang. Ia menduga massa akan kelelahan. "Tapi saya yakin juga besok lusa ini akan aman-aman saja. Lagian sudah capek semua," kata JK.
Aksi unjuk rasa besar sempat terjadi usai Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara, yang memenangkan pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin. Aksi yang dilakukan di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu itu, berakhir dengan kerusuhan yang menelan korban hingga sembilan orang.
Baca: Wapres JK dan Pejabat Lain Melayat Putra Ketua MA Hatta Ali
Aksi demonstrasi dan halal bihalal sendiri direncanakan akan digelar saat pembacaan hasil putusan MK, hari Kamis, 27 Juni 2019. Aksi ini diinisasi oleh Alumni 212, yang sebelumnya juga ikut dalam aksi demonstrasi di depan Gedung Bawaslu.