TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, menyebut dirinya sebagai salah satu calon kuat untuk menduduki jabatan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Pasalnya, ia merupakan calon legislator dengan perolehan suara tertinggi nasional.
Baca: Puan Maharani Sebut Posisi Ketua DPR dari PDIP Diputuskan Mega
"Proses pemilu yang lalu juga alhamdulillah saya, bisa kemudian mendapatkan suara terbanyak nasional. Ya, mungkin bisa jadi salah satu calon yang kuat," ujar Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, 25 Juni 2019.
Maju dari daerah pemilihan Jawa Tengah V, putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengantongi suara tertinggi, 404.034 suara. Partainya juga menduduki peringkat pertama dengan suara terbanyak di parlemen.
Meski mengaku dirinya sebagai calon kuat, Puan tidak memungkiri ada calon lain yang juga bakal maju. Nantinya, kata dia, keputusan akhir ditentukan oleh Ketua Umum PDIP.
Saat ditanya siapa calon lain yang bakal maju, Puan mengaku belum tahu. Menurut dia, siapa yang bakal maju masih menunggu penetapan hasil Pemilu Legislatif 2019 pada September mendatang. "Baru salah satu calon yang kuat, karena keputusannya akan diputuskan oleh Ibu Ketum," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini.
Wacana Puan bakal menduduki kursi Ketua DPR menguat belakangan ini. Adanya dukungan partai koalisi yang solid bakal memuluskan jalan Puan menjadi pimpinan DPR.
Baca: Puan Dicalonkan Ketua DPR, Megawati: Sebagai Ibu, Saya Senang
Menurut Pasal 427D UU MD3 susunan dan mekanisme penetapan pimpinan DPR, berdasarkan urutan perolehan kursi terbanyak di DPR. Ketua DPR ialah anggota DPR yang berasal dari partai politik yang memperoleh kursi terbanyak pertama di DPR. Wakilnya adalah anggota DPR yang berasal dari partai politik yang memperoleh kursi terbanyak kedua, ketiga, keempat, dan kelima. Saat ini, PDIP menempati posisi teratas sebagai partai dengan suara terbanyak di Pemilu 2019.