TEMPO.CO, Jakarta - Inspektur Jenderal Firli resmi menjabat Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Selatan. Ini merupakan kali kedua Firli mengisi posisi sebagai Kapolda.
Baca: Tito Karnavian Lantik Irjen Firli Jadi Kapolda Sumatera Selatan
"Saya pada prinsipnya, setiap saat hadir ketika negara membutuhkan. Apa itu di NTB, di Sumatera Selatan, apakah tempat lain, termasuk pengabdian saya di KPK selama 1,5 tahun. Kami siap bekerja," ujar Firli usai pelantikan di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Selasa, 25 Juni 2019.
Firli resmi menggantikan Inspektur Jenderal Zulkarnain yang kini mengisi posisi sebagai Kakorpolariud Baharkam Polri. Sebelumya, dia menjabat sebagai Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi. Firli pernah menjadi Kapolda Nusa Tenggara Barat pada 2017-2018.
Saat di KPK, Firli diduga melanggar kode etik. Indonesia Corruption Watch (ICW) melaporkan Firli karena diduga bertemu mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Zainul Majdi. Padahal saat itu, KPK tengah menyelidiki keterlibatan TGB dalam kasus dugaan korupsi divestasi Newmont.
Firli lantas menjalani pemeriksaan internal di KPK. Namun di tengah pemeriksaannya, Polri meminta Firli kembali. KPK kemudian menerima surat dari Kapolri tertanggal 11 Juni 2019 perihal pengembalian penugasan Firli. Mendapat surat itu, para pimpinan akhirnya setuju mengembalikan Firli pada 19 Juni 2019.
Beberapa hari selang pengembalian, Firli dikabarkan mendapat promosi sebagai jabatan. Rotasi jabatan itu tertuang di dalam telegram rahasia Kapolri bernomor ST/1590/VI/KEP/2019 tertanggal 20 Juni 2019 yang ditandatangani Asisten SDM Kapolri Inspektur Jenderal Eko Indra Heri.
Baca: ICW Kritik Soal Firli, Polri: LSM Enggak Perlu Ditanggapi
Dalam pelantikannya sebagai Kapolda Sumsel, tampak hadir Wakapolri Komisaris Jenderal Ari Dono, Irwasum Komisaris Jenderal Moechgiyarto, Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal Idham Azis, Kadiv Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal, Karopenmas Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo, dan sejumlah perwira tinggi Polri lainnya.