TEMPO.CO, Jakarta -
Menteri Perhubungan: Surabaya Cocok Gunakan Moda Transportasi O-Bahn
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai Kota Surabaya menjadi daerah yang cocok menggunakan moda transportasi O-Bahn. "Jalannya (di Surabaya) relatif besar," kata Budi saat ditemui di Komplek Istana Negara, Senin, 24 Juni 2019
O-Bahn adalah transportasi massal perkotaan berbasis bus pintar (smart train). Menurut Menteri Budi, O-Bahn sesuai dengan Surabaya yang dinilainya membutuhkan terobosan dari daerah tertentu yang sudah macet. “Jadi kita harus elevated.”
Baca juga: Pemkot Surabaya Sediakan 702 Beasiswa untuk Mahasiswa di 8 PTN
Menteri mengatakan O-Bahn merupakan moda transportasi bus yang dapat menggunakan jalan umum ataupun rel. Pilihan ini muncul dari permintaan Presiden Joko Widodo langsung. Tujuannya, untuk mengefisienkan jalan yang sudah ada.
Skema O-Bahn akan segera dibuat dan akan lebih jelas di tahun depan. "Study mulai sekarang, tahun depan mulai perencanaan," kata Budi.
O-Bahn diklaim lebih efisien dari Transjakarta, meski modal pembangunannya bisa lebih mahal. Diperkirakan, pembangunan O-Bahn 20 persen lebih mahal dari moda transportasi yang digunakan untuk Jakarta itu. Namun biaya operasinya bisa lebih murah karena dibandingkan dengan total produksinya.
Baca juga: PN Surabaya Vonis Ahmad Dhani Hari Ini, 349 polisi Jaga Sidang
Munculnya O-Bahn, kata Budi, bisa merevolusi transportasi umum di Indonesia dan bisa membuat perjalanan masyarakat lebih mudah. "Dengan mengedepankan smart city.” Kemenhub sedang melakukan kajian tentang transportasi ini untuk diterapkan di Indonesia.
Gagasan menggunakan O-Bahn muncul sebagai jawaban dari permintaan Presiden Joko Widodo untuk mengatasi kemacetan di sejumlah kota besar di Indonesia. Kota yang disebut Budi antara lain Surabaya, Bandung, Makassar, Medan, Palembang, hingga Yogyakarta.
EGI ADYATAMA | CAESAR AKBAR