TEMPO.CO, Jakarta - Jalan Trans Papua poros Jayapura-Sarmi yang sempat terputus akibat hanyutnya jembatan kayu yang melintas di atas Sungai Sungwey, Distrik Bonggo, Papua, sudah bisa terhubung kembali, sejak Sabtu, 22/6, petang.
Baca juga: Proyek Trans Papua Diteruskan dengan Jaminan Peningkatan Keamanan
Kepala Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) Jayapura Osman Marbun di Bonggo, Minggu, 23/6, mengatakan, mereka dibantu TNI-Polri dan masyarakat membangun kembali jembatan tersebut. Jembatan tersebut merman merupakan satu-satunya akses menuju ke Kabupaten Sarmi.
Sewaktu mendapat laporan jembatan Sungwey putus akibat hanyut terbawa kencangnya arus sungai, tim dari Jayapura langsung menuju lokasi. Tim yang dipimpin Kepala Satker 1 Saut Munthe langsung melakukan koordinasi di lapangan dan dalam waktu dua hari jembatan tersebut kembali dapat tersambung dan saat ini sudah bisa dilintasi.
“Jembatan Sungwey sepanjang 17 meter itu merupakan jembatan kayu yang hanya dapat dilintasi satu kendaraan secara bergantian,” kata Marbun.
Bupati Sarmi Edward Fonataba yang memantau langsung pembangunan kembali jembatan menyampaikan apresiasinya atas langkah cepat balai dibantu TNI-Polri dan masyarakat di sekitar lokasi. "Jembatan Sungwey merupakan salah satu jembatan penghubung antara Sarmi-Jayapura sehingga bila tidak segera dikerjakan dapat menimbulkan sejumlah permasalahan,” kata Fonataba. Dia berharap jembatan tersebut dapat dibangun permanen.
Sementara itu Kepala Distrik Bonggo Tedy Sawefkoy mengatakan, putusnya jembatan Sungwey yang terjadi Kamis, 20/6, sekitar pukul 17.00 WIT, itu akibat hujan deras hingga mengakibatkan air suangi meluap dan menghanyutkan jembatan. Tidak ada korban baik harta benda maupun jiwa saat insiden itu terjadi, kata Sawefkoy.