TEMPO.CO, Jakarta - Ketua tim Bravo 5, Fachrul Razi berencana menjadikan kelompok relawan pendukung Jokowi itu sebagai organisasi kemasyarakatan atau ormas. Alasannya, komunitas yang dibentuk beberapa purnawirawan jenderal TNI itu ingin tetap bisa mendukung kerja Presiden Jokowi pada periode kedua, setelah sebelumnya mendukung di pemilihan presiden.
Baca: Berencana Jadi Ormas, Berikut Profil Tim Relawan Jokowi Bravo 5
"Kenapa? Kami berpikir kerjaan rumah Pak Jokowi banyak setelah beliau memenangkan pemilihan presiden ini, antara lain menguatnya anti-anti Pancasila, menguatnya kapitalisme, kelompok yang intoleran, dan sebagainya," ujar dia dalam Silaturahmi Kebangsaan Relawan Jokowi - Amin di Jakarta Pusat, Sabtu, 21 Juni 2019.
Mengenai rencana tersebut Direktur Ormas Kementerian Dalam Negeri, Lutfi menjelaskan fungsi, dan kelebihan ormas. Ormas, menurut Lutfi, dalam filosofinya memang untuk membantu kerja-kerja pemerintah. Salah satunya dalam hal pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat.
“Memang filosofinya ormas itu membantu pemerintah dalam pembangunan, pemberdayaan masyarakat, menyampaikan program pemerintah, mensosialisasikan produk undang-undang, seperti itu,” ujar dia saat dihubungi Ahad 23 Juni 2019.
Kemudian ada pula kelebihan bagi ormas yang terdaftar di Kemendagri adalah bisa mendapatkan pelayanan dari pemerintah. Pelayanan tersebut kata dia bisa jadi dalam bentuk bantuan, ataupun pembinaan.
Beda halnya dengan ormas yang tak didaftarkan. Menurutnya semua kelompok atau orang yang berkumpul juga dikategorikan sebagai ormas. Tetapi bagi ormas yang tak terdaftar, tak memiliki hak atas pelayanan dari pemerintah. “Putusan MK, seperti itu,” ucap dia.
Adapun ada 21 persyaratan mendaftarkan ormas, yakni akta notaris, terdapat kepengurusan, memiliki AD/ ART, pernyataan bersedia dari para pengurus, tidak terafiliasi pada partai politik, mempunyai NPWP, memiliki kantor sekretariat, punya program kerja, dan lainnya.
Baca: Di Balik Alasan Relawan Bravo 5 Berencana Jadi Ormas
Sebelumnya Fachrul mengatakan, Bravo 5 bakal membantu tugas Presiden Jokowi dalam pemerintahan setelah menjadi ormas. Dia menekankan kepada relawan untuk tidak mengganggu kinerja pemerintahan. "Kami jalan masing-masing tetapi punya badan koordinasi, suatu saat kita bisa koordinasi dengan badan ini," ujarnya.