TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Mayor Jenderal Purnawirawan Soenarko, Ferry Firman Nurwahyu, sumringah saat keluar dari Rumah Tahanan Pomdam Jaya Guntur, Jakarta, Jumat, 21 Juni 2019. Pria berkumis kelabu itu langsung dikerubungi wartawan yang memang sudah menunggu sejak pagi hari.
Baca: Soenarko Sarankan Kivlan Zen Berhati-hati Omongan Diviralkan
Ditemui di pintu gerbang rutan, Ferry meminta wartawan mencari tempat yang lebih enak untuk tanya-jawab. Dia bilang jangan di depan gerbang karena takut menghalangi jalan. Maka dipilihlah lahan parkir Kantor Pos yang ada di seberang rumah tahanan.
"Ya, jadi penangguhan penahanan ini, pertama kami memang mengajukan penangguhan penahanan," kata Ferry membuka sesi wawancara. Hari itu, Mabes Polri telah mengabulkan penanggungan penahanan terhadap Soenarko yang menjadi tersangka kepemilikan senjata ilegal.
Soenarko mendekam di rutan Pomdam Jaya Guntur sejak 20 Mei sampai 21 Juni 2019. Ia ditahan seusai ditetapkan sebagai tersangka kepemilikan senjata api ilegal. Senjata laras panjang itu, diduga dikirim dari Aceh, hasil rampasan semasa pemberontakan Gerakan Aceh Merdeka.
Mendekam sekitar sebulan di rutan khusus militer, Soenarko mendapatkan penangguhan penahanan. Ferry mengatakan sekitar 102 purnawirawan TNI dan Polri bersedia menjadi penjamin. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan juga ikut menjadi penjamin.
Walau sudah tak mendekam di rutan, Ferry memastikan kliennya bakal kooperatif. Termasuk bila akan dipanggil untuk diperiksa dalam kasusnya. Meski begitu, ia akan mengusahakan agar polisi menghentikan proses penyidikan kasus Soenarko. "Kami akan minta dilakukan gelar perkara, guna dihentikan perkaranya," ujar dia.
Di tengah proses wawancara itu, beberapa wartawan memisahkan diri menuju gerbang rutan. Mereka khawatir bila Soenarko tiba-tiba muncul. Benar saja, begitu seorang berkumis hitam tebal muncul di gerbang rutan, sejumlah wartawan langsung memburu. Mereka mengira itu Soenarko. Tapi ternyata salah orang.
Deg-degan menunggu Soenarko ke luar, para wartawan akhirnya bertanya kepada Ferry. "Pak Soenarko ke luar jam berapa, pak?" kata seorang wartawan televisi. Ferry mengatakan kliennya sudah keluar dari tadi. "Tadi pas barengan saya keluar, kan kamu wawancara saya, beliau jalan," jawab Ferry. Wartawan kecewa gagal mendapatkan pernyataan mantan Pangdam Iskandar Muda tersebut.
Baca: Penahanan Tersangka Soenarko Secara Resmi Ditangguhkan
Namun, Ferry meminta wartawan bersabar. Soenarko, kata dia, ingin langsung pulang ke rumah untuk istirahat. Dia menyarankan wartawan untuk datang ke acara syukuran penangguhan penahanan bila ingin bertemu kliennya. Soenarko berencana melakukan halal bi halal di kediamannya beberapa hari lagi. "Ya nanti Insya Allah akan ada halal bi halal," ujar dia.