INFO JABAR — Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan tahun ini Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, belum bisa menjadi embarkasi haji karena ada persoalan administrasi.
"Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa," katanya saat menghadiri pengukuhan Pengurus Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) sekaligus melakukan "Meal Test" penerbangan haji embarkasi Jakarta-Bekasi di Asrama Haji Bekasi, Bekasi, Kamis, 20 Juni 2019.
Sebelumnya, pemerintah merencanakan tahun ini jemaah haji asal Jawa Barat diberangkatkan dari BIJB Kertajati. Ridwan Kamil menegaskan, rencana itu tak dapat terlaksana karena ada sejumlah persoalan administrasi. Padahal, tambah Ridwan Kamil, dari sisi infrastruktur BIJB sudah siap untuk memberangkatkan jemaah haji.
Menurut Emil, sapaan akrab Gubernur, jumlah jemaah haji asal Jawa Barat mencapai 39 ribu orang atau 19 persen dari jumlah jemaah nasional, merupakan yang terbesar di Indonesia.
Ia berharap pihak penyelenggara dapat memberi pelayanan terbaik supaya mereka bisa melaksanakan ibadah haji dengan khusyuk. "Semua bersemangat memfasilitasi sebuah kegiatan keagamaan yang menjadi wajah kita semua. Kita mengurusi agar para jemaah bisa mabrur dan mabruroh," ujarnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, A Buchori, menuturkan jumlah jemaah haji Jawa Barat tahun ini mencapai 38.913 orang, terbagi dalam 97 kelompok terbang (kloter). "Sebelum keberangkatan menuju Arab Saudi, seluruh jemaah haji akan dikarantina selama lebih kurang 12-14 jam di asrama haji. Itu guna memastikan kesiapan jemaah haji dan hal-hal yang diperlukan oleh jemaah haji," katanya.
Menurut Buchori, Jawa Barat memiliki petugas pembimbing ibadah haji bersertifikat sebanyak 1.097 orang. "Sehingga tidak sulit untuk mencari pembimbing jemaah haji," ujarnya. (*)