TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa anggota DPR Komisi VI M Haikal dalam kasus suap Bowo Sidik Pangarso. Dia akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus suap kerja sama pengangkutan pupuk antara PT Pupuk Indonesia Logistik (Pilog) dengan PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK).
"Yang bersangkutan akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka IND," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah Rabu, 19 Juni 2019. IND yang dimaksud Febri adalah Indung, pegawai PT Inersia yang menjadi perantara suap kepada Bowo Sidik. Ia ditangkap saat menerima uang dari bagian Marketing PT HKT Asty Winasti di kawasan Kuningan, akhir Maret lalu.
Baca juga: KPK Pastikan akan Periksa Enggartiasto Lukita di Kasus Bowo Sidik
Uang itu diduga akan diberikan kepada Bowo untuk membantu PT HKT memperoleh kontrak kerja sama pengangkutan Pupuk. Bowo diduga menerima total Rp 1,2 miliar dalam beberapa tahap dari Asty. Selain menerima suap, KPK menyangka Bowo Sidik juga menerima gratifikasi senilai Rp 6,5 miliar.
Sebelum M Haikal, KPK telah memeriksa dua anggota Komisi VI Inas Nasrillaj dan M Nasril. Dari keduanya KPK mendalami terkait rapat di DPR yang membahas mengenai Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang lelang gula rafinasi.