TEMPO.CO, Surabaya - Surabaya - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya membicarakan secara informal sejumlah nama bakal calon wali kota Surabaya yang mengemuka di sejumlah media massa untuk Pilkada Surabaya 2020. "Cuma tidak ada permusyarawatan, tidak seperti partai ada konvensi," kata Ketua PCNU Surabaya Muhibbin Zuhri di Surabaya, Rabu, 19 Juni 2019.
Bakal calon walikota Surabaya yang akan menggantikan Tri Rismaharini yang jadi pembicaraan adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Eri Cahyadi, Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Sekretaris DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Syaifudin Zuhri. Selain itu, Wakil Ketua DPD Golkar Provinsi Jatim Zahrul Azhar As’ad (Gus Hans), Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin, politikus Golkar Andi Budi, Ketua PCNU Surabaya Muhibbn Zuhri dan politikus PKB Fandi Utomo.
Baca juga: JK Apresiasi Wali Kota Risma yang Tetap Bekerja Meski Kaki Cedera
Dari sejumlah nama itu yang masuk dalam pembicaraan kepengurusan PCNU Surabaya, selain Muhibbin adalah Eri Cahyadi dan Syaifudin Zuhri. Eri juga tercatat sebagai Penasihat GP Ansor Surabaya.
Muhibbin berharap pemimpin yang terpilih nantinya adalah sosok yang berkualitas, membawa kemaslahatan bagi warga Surabaya. Ia berharap wakil dari partai politik yang maju di Pilkada Surabaya adalah kader terbaik. "Partai politik sebagai pilar dari demokrasi memiliki fungsi kaderisasi untuk menghadirkan pemimpin yang berkualitas." Masyarakat Surabaya diharapkan mengerti jejak rekam para calon dan tidak mudah tergoda hal-hal pragmatis saat tiba waktunya pemilihan.
Baca juga: Tinjau Banjir, Wali Kota Risma Jatuh dan ...
Disinggung mengenai pernyataan soal dukungan yang pernah dilontarkan kepada Ery Cahyadi di acara Lailatul Qodar di Taman Bungkul Surabaya Ramadan lalu, Muhibbin membantah bahwa itu dukungan, melainkanya hanya pernyataan pribadi, bukan mewakili PCNU Surabaya. "Bukan kapasitas NU dukung mendukung. Mendukung itu riskan, nanti jadi polemik."
Saat ditanya soal Eri, Muhibbin mengatakan Eri Cahyadi bisa dikatakan identik dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. "Mas Eri masih muda, kelihatannya untuk melanjutkan yang ditanam Bu Risma punya kapasitas."
Ia mempersilakan Eri mencalonkan diri menjadi bakal calon wali kota Surabaya pada pilkada 2020. "Silakan kalau memang mau maju. Saya tahu batasan dan fungsi kami."