TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, mempertanyakan asal massa yang berunjuk rasa di dekat Gedung Mahkamah Konstitusi, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Juni 2019. Wiranto meyakini pendukung sejati Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, tidak akan turun ke jalan.
Baca: PA 212 Akan Aksi di MK, BPN Kembali Ingatkan Pesan Prabowo
"Kalau sekarang tak menaati, ya berarti dari pihak lain. Atau nanti kami tanya ke Pak Prabowo siapa yang bergerak itu," kata Wiranto saat ditemui di Kantor Menkopolhukam pada Selasa, 18 Juni 2019.
Sebelumnya, Calon Presiden Prabowo Subianto mewanti-wanti para pendukungnya untuk tidak menggelar aksi di Mahkamah Konstitusi (MK) selama persidangan gugatan sengketa hasil pemilihan presiden 2019. Ketua Umum Partai Gerindra ini dan calon wakil presiden Sandiaga Uno telah memilih jalur konstitusi. Mereka meminta para pendukung percaya pada langkah hukum dan konstitusional itu.
"Saya dan Sandiaga memohon agar pendukung kami untuk tidak berbondong-bondong hadir di MK pada hari-hari mendatang," kata Prabowo dalam video berdurasi 7 menit 58 detik yang dibagikan tim medianya pada Selasa malam, 11 Juni 2019.
Belakangan, aksi demonstrasi tetap berjalan di sekitaran Jalan Medan Merdeka Barat. Ratusan masyarakat mengisi jalanan. Kepolisian telah menutup jalan untuk akses kendaraan.
Salah satu organisasi yang menyerukan unjuk rasa ini adalah Persaudaraan Alumni 212. Kelompok ini menyebut mendapat perintah dari Rizieq Shihab untuk menggelar unjuk rasa di MK.
Baca: Menakar Peluang Menang Gugatan Prabowo Soal Pilpres di Sidang MK
Wiranto menilai aksi berjalan secara damai dan aman. Meski begitu, ia berharap masyarakat menaati imbauan Prabowo untuk menahan diri dan tak turun ke depan Mahkamah Konstitusi. "Sidang yang sedang berlangsung tak usah diganggu ya, dengan gerakan-gerakan massa," kata Wiranto.