TEMPO.CO, Jakarta - Anggota panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023, Diani Sadia, mengatakan pihaknya menyoroti tentang kondisi internal di lembaga antirasuah itu dalam periode kepemimpinan saat ini. Ia mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpandangan serupa setelah kedua pihak bertemu di Istana Merdeka pagi tadi.
Baca: Jokowi Panggil Pansel KPK ke Istana Pagi Ini
Diani berujar, pihaknya dan Presiden Jokowi sepakat calon pimpinan KPK ke depan memiliki kemampuan manajerial yang kuat. "Karena internal dan eksternal KPK ini perlu juga kami benahi," katanya dalam konferensi pers di kantor presiden, Jakarta, Senin, 17 Juni 2019.
Ia menuturkan pihaknya mempunyai pekerjaan rumah yang besar yaitu menemukan sosok yang memiliki kemampuan manajerial baik itu. "Tidak saja yang menguasai teknik investigasi, tapi juga membangun sistem yang baik, yang transparan, dan manajerial skill yang sangat membantu, khususnya di pencegahan," ujarnya.
Dalam konferensi pers itu, Pansel mengumumkan pendaftaran calon pimpinan KPK mulai dibuka hari ini. Anggota Pansel, Harkristuti Harkrisnowo, menuturkan pendaftaran akan ditutup pada 4 Juli 2019.
Menurut Harkristuti, pada tahap pertama pihaknya akan melakukan seleksi administrasi. Setelah itu, pada tahap kedua, para calon akan menghadapi uji kompetensi dengan mengikuti sejumlah tes dan diwajibkan menulis makalah. "Setelah itu, kami akan adakan profile assesment oleh lembaga human right yang bagus," ucapnya.
Pada tahap berikutnya Pansel KPK akan menggelar tes kesehatan dan tes wawancara. "Informasi lebih lanjut bisa dilihat di website Kementerian Sekretariat Negara," katanya.
Baca: Pansel KPK Minta BNPT dan BIN untuk Cek Rekam Jejak Capim
Dalam proses seleksi ini, Pansel KPK turut melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) guna menelusuri rekam jejak pendaftar.