Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keluarga Simpatisan ISIS di Suriah Berharap Pulang ke Indonesia

Reporter

image-gnews
Suasana kamp pengungsian al-Hol, yang ditempati puluhan ribu anggota keluarga milisi ISIS di Hasaka, Suriah, 1 April 2019. REUTERS/Ali Hashisho
Suasana kamp pengungsian al-Hol, yang ditempati puluhan ribu anggota keluarga milisi ISIS di Hasaka, Suriah, 1 April 2019. REUTERS/Ali Hashisho
Iklan

TEMPO.CO, Suriah - Lebih dari sepuluh warga negara Indonesia langsung meriung di tenda pengungsian bernomor 39378 di Al-Hawl begitu Tempo memperkenalkan diri berasal dari Tanah Air, pada Kamis, 23 Mei lalu. Mereka adalah perempuan dan anak-anak yang merupakan keluarga dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Baca: Kisah Pelarian WNI Eks Pendukung ISIS dari Suriah

Suami serta ayah dari para perempuan dan anak-anak itu adalah kombatan dari kelompok teroris tersebut. Semuanya berada di dalam bui. “Ayah saya dibawa ke penjara oleh tentara,” ujar Windy Aulia Alwi, 17 tahun. Tentara yang dimaksud adalah Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang merupakan sayap militer Otoritas Kurdistan Suriah.

Menurut Windy, ia bersama ibunya, Rahmawati, dibawa pasukan SDF dari Desa Baghouz Al-Fawqani di Dayr Az-Zawr ke kamp pengungsian sekitar awal Maret lalu. Desa Baghouz yang merupakan benteng terakhir ISIS digempur oleh SDF, gabungan prajurit Kurdi dan Arab Suriah. Pasukan ISIS berhasil dikalahkan. SDF lalu membawa wanita dan anak-anak ke lokasi pengungsian, sedangkan ribuan pria dijebloskan ke penjara, termasuk ayah Windy, Muhamad Ali, 45 tahun.

Windy dan keluarganya masuk ke Suriah pada 2016. Ketika itu, ia masih berumur 13 tahun. “Abi (ayah) bilang ini ada negara Islam, aku pikir jalan-jalan dan happy-happy saja,” ucap Windy. Mereka terbang dari Jakarta ke Turki lalu melanjutkan perjalanan melalui jalur darat menuju perbatasan Suriah. Apa yang Windy hadapi selanjutnya jauh berbeda dengan yang dia bayangkan.

Baca juga: Eks PNS Pendukung ISIS Diisolasi karena Menolak Pelatihan Militer

Windy ingin kembali ke Indonesia untuk berkumpul bersama keluarga besarnya yang tinggal di kawasan Kramat 4, Jakarta Pusat. Apalagi, kini setelah ia terpisah dengan ayahnya yang dipenjara. “Pingin segera kumpul, tidak enak hidup di sini,” katanya.

Halimatun Sadiyah, simpatisan ISIS lainnya, juga berharap bisa segera kembali ke Tanah Air. Wanita asal Pamulang, Tangerang Selatan, ini menuturkan nasibnya di dalam kamp Al-Hawl yang berisi 73 ribu pengungsi kian tak jelas. Untuk hidup, ia berjualan minuman bersoda maupun makanan ringan di dalam pengungsian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Halimatun, jumlah pengungsi asal Indonesia di Al-Hawl ada sekitar 200 orang. Semuanya, ucap dia, menaruh harapan bisa kembali ke Indonesia karena sempat muncul isu sudah ada 30 WNI yang menjadi pengungsi sudah dipulangkan ke Tanah Air. “Tapi tidak pernah jelas, di sini sudah berharap untuk pulang,” katanya.

Di pengungsian sendiri, ucap dia, banyak anak-anak, termasuk dari Indonesia, yang meninggal karena sakit. Ketua Komisi Luar Negeri Otoritas Kurdistan Suriah, Abdulkarim Omar, mengatakan jumlah anak kecil yang meninggal karena alasan kesehatan saat peperangan di Baghouz saja sebanyak 250-300 orang.

Tempo pun menemui nenek dan tante Windy, Acih dan Vivi Fatimah, di rumahnya di Kramat 4, Jakarta Pusat. Keduanya langsung berurai air mata ketika mengetahui nasib Windy. Menurut Vivi, keluarganya terakhir kali dapat kabar dari Windy pada awal tahun lalu. Ketika itu ada kawan semasa kecil Windy yang datang. “Dia berpesan hanya ingin pulang,” katanya.

Menurut Acih, awalnya tidak ada yang tahu Ali, Rahmawati, dan Windy pergi ke Suriah. “Ali menelepon ketika sudah tiba di Suriah,” ujarnya. Keluarganya kaget karena selama di Indonesia kehidupan ekonomi keluarga mereka cukup mapan. Ali bekerja sebagai manajer sumber daya manusia pada salah satu showroom mobil di Jakarta Pusat.

Acih dan Vivi pun tak bisa berbuat apa-apa. “Kami ingin mereka pulang, tapi tidak tahu caranya,” ujar Acih.

Baca: Komnas HAM Minta Pemerintah Pulangkan WNI di Suriah

Ketua Komisi Luar Negeri Otoritas Kurdistan Suriah, Abdulkarim Omar, menuturkan siap menyerahkan simpatisan ISIS asal Indonesia yang berada di pengungsian. “Kami sangat siap menyerahkan wanita dan anak-anak ke negara asal mereka,” katanya. Namun, ucap dia, sudah dua tahun tidak ada komunikasi antara Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Otoritas Kurdistan Suriah. Saat itu, komunikasi terjalin ketika mengembalikan 18 orang WNI yang berada di Raqqah, salah satunya adalah Dwi Djoko Wiwoho.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

19 jam lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

2 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, bertemu dengan keluarga salah satu anggota Korps Garda Revolusi Islam yang tewas dalam serangan udara Israel di kompleks kedutaan Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, saat upacara pemakaman di Teheran, Iran, 4 April 2024. Kantor Pemimpin Tertinggi Iran/WANA (Kantor Berita Asia Barat)/Handout via REUTERS
Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini


Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

5 hari lalu

Anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) menghadiri latihan militer pasukan darat IRGC di daerah Aras, provinsi Azerbaijan Timur, Iran, 17 Oktober 2022. WANA NEWS AGENCY/ REUTERS
Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.


Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

6 hari lalu

Gambaran umum banjir akibat hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Amr Alfiky
Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI di Dubai untuk waspada selama cuaca ekstrem dan banjir di beberapa titik kota tersebut.


Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

6 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

Tidak ada WNI yang menjadi korban atau membutuhkan bantuan ketika Dubai dilanda banjir akibat curah hujan deras.


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

6 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


Konflik Iran dan Israel, Kementerian Luar Negeri Imbau WNI di Timur Tengah Waspada

9 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Konflik Iran dan Israel, Kementerian Luar Negeri Imbau WNI di Timur Tengah Waspada

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI yang tinggal di Iran, Israel dan Palestina untuk waspada, mengingat adanya eskalasi konflik antara Iran dan Israel.


Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

9 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi sebuah kecelakaan bus tingkat dua di Hong Kong, 10 Februari 2018. Sebanyak 65 penumpang lainnya terluka, dan 33 lainnya dirawat di rumah sakit. AP
Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.


Imbas Serangan Iran ke Israel, WNI Disarankan Tunda Penerbangan ke Timur Tengah

9 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Imbas Serangan Iran ke Israel, WNI Disarankan Tunda Penerbangan ke Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI untuk menunda penerbangan melalui jalur udara ke kawasan Timur Tengah.


Alasan Kemenlu Imbau WNI Tunda Rencana Perjalanan ke Iran dan Israel

9 hari lalu

Gedung Kementerian Luar Negeri. Dok. Kemenlu
Alasan Kemenlu Imbau WNI Tunda Rencana Perjalanan ke Iran dan Israel

Kemenlu mengimbau WNI yang berencana untuk bepergian ke Iran dan Israel untuk menunda rencana perjalanan. Apa alasannya?