Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jokowi Minta Dikritik, Adian Ingatkan Soal Kasus Pelanggaran HAM

Reporter

image-gnews
Presiden Joko Widodo alias Jokowi (tengah) menerima jaket dari aktivis 98 saat Halal bihalal Presiden bersama Aktivis 98, di Jakarta, Ahad, 16 Juni 2019. Presiden berpesan agar para aktivis 98 bisa mengambil peran dalam pembangunan. ANTARA/Aprillio Akbara
Presiden Joko Widodo alias Jokowi (tengah) menerima jaket dari aktivis 98 saat Halal bihalal Presiden bersama Aktivis 98, di Jakarta, Ahad, 16 Juni 2019. Presiden berpesan agar para aktivis 98 bisa mengambil peran dalam pembangunan. ANTARA/Aprillio Akbara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu mengingatkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk melunasi janjinya terkait penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu, jika ditetapkan sebagai pemenang pemilihan presiden 2019.

Baca: Jokowi Minta Aktivis 98 Berani Koreksi Pemerintah

Hal itu diungkapkan Adian menyusul permintaan Jokowi agar aktivis 1998 lebih keras mengkritik dan berani mengoreksinya pada pemerintahan mendatang. "Banyak ya (yang akan kami kritik), contohnya kasus pelanggaran HAM itu harus diselesaikan. Tapi saya berpikir, ketika dia bersedia menawarkan diri dikritik, kami semakin yakin bahwa dia (Jokowi) memang merepresentasikan perjuangan reformasi 21 tahun yang lalu," ujar Adian saat ditemui Tempo usai acara Halal Bihalal bersama aktivis '98 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada Ahad, 16 Juni 2019.

Pertengahan Januari 2019 lalu, Adian memang sempat bercerita bahwa dirinya sudah tiga kali berbicara kepada Jokowi terkait kasus pelanggaran HAM masa lalu. Pertama, kata Adian, ketika Jokowi hadir di acara Kongres Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) di Bali pada September 2014. Saat itu, Jokowi dikukuhkan sebagai anggota kehormatan PENA 98.

"Gua sampaikan pada Jokowi untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM. Gua sampaikan bahwa itu tidak mudah, tapi harus dimulai karena negara harus berdamai dengan rakyat. Salah satunya dengan mengungkap pelanggaran HAM masa lalu," ujar Adian kepada Tempo pada pertengahan Januari 2019 lalu.

Baca juga: Adian Didengungkan Calon Menteri, Jokowi: Saya Tak Mau Sebut Nama

Menurut Adian, saat itu dia mengatakan, kalaupun pemerintah belum bisa menyelesaikan kasus yang besar, bisa dimulai dengan kasus yang kecil, seperti perampasan tanah rakyat atas nama negara seperti Kedung Ombo, kasus Rumpin dan kasus-kasus lain yang serupa.

Untuk kasus tanah, menurut Adian, Jokowi sempat meminta PENA 98 membuatkan konsep penyelesaiannya dan juga bagaimana pencegahannya. "Untuk pencegahan, kami sampaikan agar tanah rakyat diberikan legitimasi. Di kemudian hari, Jokowi kan membuat sertifikasi tanah dan hutan sosial/adat," ujar Adian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat di Bali itu, Adian menambahkan, kelompok aktivis 1998 itu meminta Jokowi membebaskan aktivis yang masih ditahan, seperti Eva Susanti Bande dan aktivis papua lainnya --Pada tanggal 10 Desember 2014, Jokowi memberikan Grasi untuk Eva Susanti Bande, lalu awal 2015 Jokowi membebaskan belasan aktivis Papua--.

Pertemuan berikutnya antara aktivis 1998 dan Jokowi terjadi menjelang Rembuk Nasional Aktivis 98 di Kemayoran, Juli 2018 silam. Saat itu, Adian menuturkan, Jokowi berjanji akan mengusut kasus Trisakti dan Semanggi. Dalam proses pengusutan itu, Jokowi juga akan memberikan penghargaan kepada para aktivis '98 yang meninggal dalam peristiwa Trisakti dan Semanggi. Bentuk penghargaan masih akan dikaji lebih jauh. Untuk orang tua korban misalnya, Jokowi akan memberikan rumah tinggal.

"Kalau gua baca gestur tubuh Jokowi dalam beberapa kali bicara tentang HAM, gua yakin dia akan menyelesaikan kasus-kasus itu, walaupun mungkin bertahap dan tetap mengikuti prosedur hukum yang ada," ujar Adian.

Presiden Jokowi meminta semua pihak termasuk para aktivis '98 berani mengevaluasi dan mengoreksi kinerja pemerintah di masa mendatang, dalam acara Halal Bihalal bersama aktivis '98 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada Ahad, 16 Juni 2019.

Menurut Jokowi, setelah kurang lebih 21 tahun gerakan reformasi yang dikomandani oleh aktivis '98 berjalan, para aktivis harus lebih kritis demi membangun Indonesia ke depan.

Baca: Jokowi: Kalau Itu Penting, Keputusan yang Gila Akan Saya Kerjakan

"Kita semua harus berani mengevaluasi. Apa yang telah dikerjakan oleh pemerintah, baik yang sudah berhasil maupun yang belum. Kita harus berani mengoreksi apa yang masih harus dikerjakan, apa yang masih kurang, apa yang harus diselesaikan ini menjadi koreksi kita," ujar Jokowi dalam acara Halal Bihalal bersama aktivis '98 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada Ahad, 16 Juni 2019.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Apa Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo-Gibran Menjadi Presiden dan Wakil Presiden?

3 menit lalu

Apa Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo-Gibran Menjadi Presiden dan Wakil Presiden?

Prabowo-Gibran resmi ditetapkan menjadi presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU. Berikut pemberitaan media asing soal penetapan itu.


Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

9 menit lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto, saat ditemui usai mengumpulkan 45 tim hukum Prabowo-Gibran di kediamannya, Jl. Kertanegara No 4, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

Berikut perbandingan besar gaji yang diterima Prabowo ketika saat menjadi Menteri Pertahanan dengan Presiden.


AHY: Sesuai Arahan Jokowi, Tak Boleh Ada Korban dalam Pembebasan Tanah di IKN

38 menit lalu

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY (kanan) ikut mendampingi Presiden Jokowi dalam rangkaian kunjungan kerja di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. AHY mendampingi Jokowi sejak 29 Februari hingga 1 Maret 2024. (Foto: Dokumentasi Humas Kementerian ATR/BPN)
AHY: Sesuai Arahan Jokowi, Tak Boleh Ada Korban dalam Pembebasan Tanah di IKN

Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengungkapkan pesan Presiden Jokowi mengenai pembebasan lahan di IKN yang tidak boleh menimbulkan korban.


Seputar Pertemuan Rabu Malam antara Prabowo, Gibran, dan Jokowi di Istana

44 menit lalu

Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menemui Presiden Jokowi di Istana Negara.
Seputar Pertemuan Rabu Malam antara Prabowo, Gibran, dan Jokowi di Istana

Prabowo dan Gibran menemui Presiden Jokowi pada Rabu malam di Istana. Apa yang dibahas?


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

51 menit lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

1 jam lalu

Presiden Joko Widodo menjenguk Luhut Binsar Pandjaitan di Singapura. FOTO/Instagram
Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.


Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

1 jam lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.


Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

2 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?


Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

3 jam lalu

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi mendukung program-program unggulan Prabowo-Gibran termasuk yang bisa segera dieksekusi pasca 20 Oktober 2024, setelah Presiden-Wakil Presiden Terpilih dilantik.


Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

3 jam lalu

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana saat ditemui di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi mendukung inisiatif dan langkah Prabowo-Gibran merangkul semua komponen bangsa.