TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta semua pihak termasuk para aktivis 98 berani mengevaluasi dan mengoreksi kinerja pemerintah di masa mendatang. Menurut Jokowi, setelah kurang lebih 21 tahun gerakan reformasi yang dikomandani oleh aktivis 98 berjalan, para aktivis harus lebih kritis untuk membangun Indonesia ke depan.
Baca juga: Soal Menteri, Pengamat: Jokowi Tak Mungkin Lagi Didikte Partai
"Kita semua harus berani mengevaluasi. Apa yang telah dikerjakan oleh pemerintah, baik yang sudah berhasil maupun yang belum. Kita harus berani mengoreksi apa yang masih harus dikerjakan, apa yang masih kurang, apa yang harus diselesaikan ini menjadi koreksi kita," ujar Jokowi dalam acara Halal Bihalal bersama aktivis 98 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada Ahad, 16 Juni 2019.
Jokowi mengatakan lebih lanjut, hal tersebut diungkapkan karena periode mendatang adalah terakhir kali Jokowi memiliki kesempatan memimpin Indonesia, jika ia ditetapkan sebagai presiden terpilih. "Saya dalam lima tahun ke depan insya Allah sudah tidak memiliki beban apa-apa," ujar dia.
Hal yang sama sebelumnya juga disampaikan Jokowi saat menerima pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 13 Juni 2019. Dia meminta para
pengusaha memberi masukan terutama terkait regulasi yang ada.
Bahkan, Jokowi siap mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) untuk memuluskan langkah pengusaha demi memajukan ekonomi Indonesia.
Baca juga: Kata PDIP Soal Nama Calon Menteri di Kabinet Jokowi
"Saya ngomong apa adanya, karena saya sudah gak ada beban apa-apa. Tolong gunakan kesempatan ini sehingga terobosan-terobosan yang ingin kami lakukan betul-betul yang memberikan efek tendangan kuat bagi ekonomi kita," kata Jokowi.