TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) Yenti Ganarsih mengatakan, ia beserta enam sejawatnya menemui pimpinan KPK untuk meminta masukan perihal isu-isu strategis korupsi dan kinerja KPK.
Baca juga: Begini Cara Pansel KPK Jemput Bola Kandidat Berkualitas
"Minta masukan berkaitan dengan kinerja KPK sekarang dan yang diharapkan empat tahun ke depan. Jadi kami berbicara kendalanya apa, keberhasilannya apa selama ini," kata Yenti di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, pada Rabu, 12 Juni 2019.
Selain itu, Pansel KPK juga meminta bantuan pimpinan KPK, yang diwakili oleh Saut Situmorang, Basaria Panjaitan, dan Alexander Marwata, untuk menelusuri rekam jejak calon pimpinan KPK.
Yenti berjanji, nantinya selama proses seleksi calon pimpinan KPK periode 2018-2023 dibuka, pihaknya akan mengumumkan nama-nama peserta yang lolos di setiap tahapan. Jika nantinya ada nama yang terlibat perkara korupsi, Pansel KPK bisa langsung menggugurkan peserta tersebut.
"Di mana KPK tahu bahwa orang-orang tersebut ada kaitannya dengan perkara yang sedang mereka tangani untuk memberitahukan kepada kami, sehingga kami tidak akan melanjutkan seleksi mereka, seperti itu," kata Yenti.
Sementara itu, pendaftaran calon pimpinan KPK baru akan dibuka pada pekan depan, tepatnya pada 17 Juni 2019 dan berakhir pada 4 Juli 2019. Yenti kemudian berkelakar bahwa dari lima pimpinan KPK saat ini, sudah ada tiga orang yang akan mendaftar.
Baca: Saut Situmorang Daftarkan Tiga Nama Pimpinan kepada Pansel KPK
Candaan Yenti lantas dibalas Saut. "Saya ajukan lagi tiga orang, Pak Laode, Bu Basaria, dan Pak Alex. Saya engga, saya mau main," kata Saut sambil tertawa.