TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko meminta nama Tim Mawar tidak dikait-kaitkan dengan kerusuhan 21-23 Mei 2019, yang terjadi di sekitar Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat. Ia khawatir hal ini bisa membuat banyak pihak salah kaprah.
Baca: Riwayat Eks Tim Mawar: Ada yang jadi Jenderal hingga Berpolitik
"Jangan lagi menyebut Tim Mawar, nanti merancukan situasi," kata Moeldoko saat ditemui di Kantor Staf Kepresidenan, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu, 12 Juni 2019.
Moeldoko mengatakan, saat ini sosok yang ramai diduga terlibat kerusuhan adalah mantan anggota Tim Mawar. Namun, ia menegaskan, dalam kerusuhan itu tak ada Tim Mawar sama sekali.
"Kalau perorangannya kita enggak tahu, nanti polisi yang lebih tahu dari hasil penyidikan," kata Moeldoko.
Nama Tim Mawar kembali menghangat setelah mencuat seusai Majalah TEMPO menulis dugaan keterlibatan mantan anggotanya yang bernama Fauka Noor Farid, di kerusuhan di Gedung Bawaslu. Fauka diduga mengetahui, berada di lokasi, dan menginstruksikan kerusuhan di sana.
Baca: Ryamizard Ryacudu: Tim Mawar Bukan TNI, Jangan Dibangkitkan Lagi
Fauka sendiri membantah tudingan ini. Komandan Tim Mawar melaporkan Tempo ke Dewan Pers. Mereka juga melaporkan Tempo ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, namun laporan mereka ditolak.