INFO JABAR – Keluarga Besar Rukun Wargi Sumedang (RWS) dan Yayasan Pangeran Sumedang (YPS) menggelar acara halalbihalal Idul Fitri 1440 H dengan tema “Dangiang Kawargian” di Gedung Negara Sumedang, Kabupaten Sumedang, Rabu, 12 Juni 2019.
Acara yang digagas oleh tokoh budaya Sunda Pangeran Papayung Nagara, Komjen. Pol. Dr. Drs. Mochamad Iriawan, S.H., M.M., M.H. ini merupakan ajang silaturahmi keluarga besar keturunan Pangeran Leluhur Sumedang bersama para tokoh dari Tanah Pasundan.
Turut hadir tokoh sesepuh Pasundan yang juga mantan Rais Aam PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), Prof. Dr. (HC) KH. Ma'ruf Amin, Bupati dan Wakil Bupati Sumedang, Forkopimda Kabupaten Sumedang, trah keluarga Kesultanan Cirebon dan Banten, serta tokoh agama, masyarakat, budayawan, dan akademisi.
Bagi Iriawan, Hari Raya Idul Fitri menjadi momen yang pas untuk memperkuat ukhuwah kebersamaan, gotong royong, toleransi, dan internalisasi identitas Turunan Leluhur Sumedang (Sunda) sebagai ahli waris budaya.
Dalam sambutannya, Iwan Bule, begitu biasa ia disapa, juga menyampaikan rasa bangga atas terpilihnya Kiai Ma'ruf dalam pemilu 2019 sebagai Wakil Presiden RI.
"Merupakan suatu kebanggaan bagi orang Sunda, Padjajaran sekaligus keturunan Prabu Siliwangi karena terpilih sebagai Wapres RI. Sudah lama tidak ada putra Sunda yang manggung di kancah nasional. Terakhir wapres dari putra Sunda adalah Pak Umar Wirahadikusumah, Wapres RI ke- 4 yang menjabat dari tanggal 12 Maret 1983–11 Maret 1988," ujarnya.
Iwan Bule yang juga mantan Penjabat Gubernur Jawa Barat menambahkan, bahwa terpilihnya Kiai Ma'ruf harus menjadi momentum bagi warga Jawa Barat untuk bersatu. "Ini tonggak sejarah sehingga membuat orang Sunda bersatu," ujarnya.
Iriawan juga menilai Kiai Ma'ruf adalah sosok yang mencerminkan sikap atau nilai-nilai Rahmatan Lil Alamin. Dalam kesempatan ini, ia juga mendoakan agar Kiai Ma'ruf sukses dalam menjalankan amanah rakyat saat menjabat Wakil Presiden RI. "Semoga abah dapat melaksanakan amanah yang diberikan rakyat indonesia," katanya.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan silsilah keturunan leluhur Sumedang dan penyematan Pin simbol Trah Kerajaan Sumedang Larang kepada Kiai Ma'ruf. Dia merasa terhormat atas pengakuan yang diberikan. "Saya bersyukur, dalam rangka pertemuan halalbihalal, saya mendapat Pin, mendapat legitimasi, pengakuan bahwa saya adalah wargi Sumedang," katanya saat memberi sambutan. "Saya generasi ke-14 dari Prabu Geusan Ulun," lanjutnya.
Kiai Ma'ruf kemudian berharap agar acara halalbihalal ini menjadi ajang silaturahmi yang berarti menyambung tali persaudaraan. “Undang-Undang Dasar 1945 adalah kesepakatan kita sebagai sebuah negara, maka ulama menyebut negara ini adalah Daarul Mizaq, negara kesepakatan,” ujarnya.
Kiai pun berpesan agar masyarakat senantiasa menebar manfaat. "Tugas kita adalah memberi kebermanfaatan dan membangun kemaslahatan, serta menghilangkan kerusakan-kerusakan dan yang membahayakan," katanya. Acara diakhiri dengan ramah tamah dan makan bersama tamu undangan lainnya. (*)