TEMPO.CO, Jakarta - Langkah Partai Demokrat mendekat ke Istana dinilai sebagai pintu awal bagi koalisi baru di pemilihan presiden 2024. Koalisi antara Partai Demokrat dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, semakin mungkin terbentuk.
"Itu bisa menjadi lompatan besar untuk merajut kemungkinan menduetkan mantan 'anak-anak presiden' maju pilpres 2024," ujar Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, saat dihubungi Tempo, Kamis, 6 Juni 2019.
Partai Demokrat, lewat Agus Harimurti Yudhoyono, belakangan memang kerap menyambangi istana untuk menemui Presiden Joko Widodo, yang diusung oleh PDIP. Padahal, Demokrat masih menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Adil Makmur yang mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres lalu.
Baca: AHY dan Ibas Menemui Megawati, Bamsoet: Saya Angkat Tangan
Kedatangan AHY bersama adiknya, Edhie Baskoro Yudhoyono ke open house Jokowi dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, kemarin, semakin menguatkan sinyal ini. Apalagi Megawati juga turut hadir saat pemakaman Ani Yudhoyono, istri Presiden Keenam, Susilo Bambang Yudhoyono.
Adi mengatakan untuk jangka pendek, hal ini bisa berarti Partai Demokrat mulai merapat ke koalisi PDIP, yang dinyatakan sebagai pemenang Pemilihan Presiden 2019 lalu. "Ada kemungkinan AHY menjadi menteri Jokowi," kata Adi.
Namun jika dilihat lebih jauh, Adi mengatakan pendekatan ini memungkinkan adanya peluang koalisi calon presiden dan wakil presiden, dari dua partai raksasa itu, di masa depan. Selain nama Agus yang merupakan putra sulung SBY, dari PDIP, ada nama Puan Maharani yang merupakan anak dari Megawati.
Baca juga: Kunjungan AHY - Ibas, Pengamat: Babak Baru SBY - Megawati
Puan yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, juga dimunculkan namanya di bursa pilpres 2024. "Meski terlalu dini, masih cukup terbuka duet Puan-AHY maju pilpres bersama. Politik itu kan soal seni kemungkinan," kata Adi.
Selama ini, hubungan antara SBY dengan Megawati memang selalu berlawanan. Sejak Pemilu 2004 hingga 2009, SBY selalu menghadapi Megawati sebagai calon presiden. Di pemilihan presiden 2014, Partai Demokrat bahkan mengambil sikap netral. Saat itu, PDIP yang mengusung Joko Widodo memenangkan Pilpres.