TEMPO.CO, Makassar -Suara takbir Idul Fitri bergema beberapa menit di koridor maupun lorong KM Ciremai pada Selasa malam 4 Juni 2019 sekitar 30 menit. Takbir bergema kembali usai salat subuh dari mushola An-Nur di kapal tersebut, Rabu, 5 Juni 2019.
Tepat pukul 06.00 WITA, diumumkan dari anjungan Nakhoda, salat Idul Fitri disingkat IED digelar pukul 06.30 WITA dengan kiblat menghadap buritan arah serong kanan 35 derajat.
Baca: AHY dan Ibas Menemui Megawati, Bamsoet: Saya Angkat Tangan
Sedikitnya 500 jamaah mengikuti salat Idul Fitri di atas kapal yang melaju di laut antara Pulau Madura- Sulawesi.
KM Ciremai berlayar dari Tanjung Priok pada Senin, 3 Juni 2019 melayani arus mudik ke timur. Yakni berlabuh di Surabaya pada Selasa, 4 Juni 2019, lalu Makassar, 5 Juni 2019, selanjutnya Baubau, Ambon hingga Jayapura.
Jamaah pria tampak meluber di geladak sebelah kanan mushola An-Nur yang berada di buritan KM Ciremai itu. Adapun jamaah wanita di sebelah kiri.
Dari pantauan Tempo, mereka khusyuk menyimak khutbah. Cuaca cerah dengan angin sedikit menderu. Isi khutbah Idul Fitri tentang "Penjabaran dari Surat Al Ashr" oleh ustad Hermawan Sumarlin, Lc, penumpang dari Jakarta.
Suara angin laut berkelindan dengan deru mesin kapal yang konstan. Hal itu membuat suara pengkhotbah dari loadspeaker mushola terkadang tenggelam bagi telinga jamaah saf bagian belakang.
Pukul 07.20 WITA khutbah selesai, para jamaah salat IED pun beranjak dan bersalaman sembari berucap maaf lahir batin.
Laitupa, 25 tahun, asal Ambon, yang mudik dari Jakarta sangat senang bisa salat Idul Fitri di atas kapal. "Alhamdulillah, sebelumnya nggak pernah salat Id di atas laut begini," ujarnya, kepada Tempo, Rabu, 5 Juni 2019.
Meski terkadang suara khutbah hilang ditelan deru mesin atau ombak, Laitupa merasa bersyukur. Tak ada kesulitan menjalankan ibadah. Apalagi pagi tadi pemuda yang tidur di geladak dek 7 itu dibangunkan seseorang sehingga tak terlambat bersiap.
Baca: SBY Bersalaman dengan Megawati, Demokrat: Pertanda Baik
Pemudik Inda, 29, justru sengaja ingin menjajal naik kapal di lebaran tahun ini. Perempuan asli Seram Barat itu hendak pulang ke kampung halaman dari Pelabuhan Tanjung Priok, Surabaya.
"Ini pertama kalinya salat Idul Fitri. Seru. Alhamdulillah, menggapai nikmatnya Ilahi," ujarnya spontan.
Inda menikmati salat Idul Fitri di atas laut. Ada ombak dan angin laut. Antri berwudlu lancar. Sebelumnya pada awal puasa dia sudah membeli tiket pesawat Lion, tapi tak sampai sepekan dikembalikannya. Ganti membeli tiket kapal Pelni, KM Ciremai.