TEMPO.CO, Jakarta - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan sambutan mewakili keluarga besar Yudhoyono dalam acara prosesi pemakaman Ibu Negara Ani Yudhoyono. Pria yang akrab disapa AHY itu terisak saat hendak mengucapkan kalimatnya.
Baca: SBY: Ani Yudhoyono Cinta Rakyat Indonesia Tanpa Pandang Identitas
"Selamat jalan Memo, we love you and we miss you forever," ujar AHY di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta pada Ahad, 2 Juni 2019. Memo adalah panggilan Ani di keluarga Yudhoyono.
Sepanjang hayatnya, ujar AHY, keluarga memandang istri Presiden RI Ke-enam Susilo Bambang Yudhoyono itu sebagai sosok yang kuat dan tegar serta tidak pernah mengeluh menghadapi penyakit kanker yang dideritanya.
Dua pekan sebelum masuk masa kritis, ujar AHY, Ani sebetulnya sempat menunjukkan perkembangan yang baik. Saat itu keluarga optimistis Ani akan sembuh. "Namun Tuhan berkehendak lain. Allah memanggil Ibu Ani di penghujung Ramadan, bulan suci dan penuh ampunan," ujar AHY.
Sebagai anak, istri, sekaligus ibu dari seorang prajurit, ujar AHY, Ani Yudhoyono adalah sosok yang selalu memberi kekuatan di dalam keluarga. Kepergian Ani benar-benar membuat keluarga kehilangan. "Semoga beliau tenang di sisi-Nya," ujar AHY.
Kristiani Herrawati lahir di Yogyakarta, 6 Juli 1952 dari pasangan Sarwo Edhie Wibowo dan Sri Sunarti Hadiyah. Ani menikah dengan Susilo Bambang Yudhoyono pada 1976 dan dikaruniai dua orang putra, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono. Dari kedua putranya, Ani memiliki empat orang cucu.
Sejak Rabu sore lalu, 28 Mei, kondisi Ani memburuk hingga harus masuk ke ruang Intensive Care Unit (ICU). Dalam keterangannya di Singapura, Dokter Kepresidenan Mayor Jenderal TNI Terawan Agus Putranto mengatakan Ani meninggal lantaran perjalanan penyakitnya.
Baca: Warga Indonesia di Addis Ababa Salat Gaib untuk Ani Yudhoyono
Terawan mengatakan Ani meninggal dalam kondisi tidak sadarkan diri. Sejak kemarin malam, kata dia, Ani mengalami gagal pernafasan sehingga harus dipakaikan respirator. "Kesehatan terakhir kemarin membaik, namun tiba-tiba beliau mengalami kemunduran dan itu memang dari perjalanan penyakit," kata Terawan, dikutip dari siaran Kompas TV.