TEMPO.CO, Jakarta - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri hadir ke pemakaman istri Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata pada Ahad, 2 Juni 2019.
Baca: Ani Yudhoyono Meninggal, Anies: Tumbuh Besar di Keluarga Pejuang
Megawati duduk sebaris dengan SBY dalam upacara pemakaman tersebut. Jarak keduanya hanya dipisahkan Ibu Negara Iriana Jokowi yang duduk persis di sebelah kiri SBY, sementara Megawati duduk di sebelah Iriana. Megawati hadir didampingi putrinya, Puan Maharani dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung serta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
“Keluarga besar PDIP mendoakan semoga almarhumah husnul khotimah dan keluarga yang ditinggal ditabahkan dan selalu dikuatkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa," ujar Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Tonton juga: Suasana Duka Iringi Prosesi Salat Jenazah Ani Yudhoyono
Ani Yudhoyono meninggal akibat penyakit kanker darah yang dideritanya di usia 67 tahun. Dia menghembuskan napas terakhir di National University Hospital, Singapura pada pukul 11.50 waktu setempat, kemarin. Siang ini, Ani dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata.
Kehadiran Megawati di pemakaman Ani terasa istimewa. Ini terkait hubungan Megawati dan SBY yang selama ini diketahui kurang baik. Pada akhir Juli 2018, SBY blak-blakan soal hubungannya dengan Megawati yang masih juga belum pulih. "Saya harus jujur, hubungan saya dengan Ibu Megawati belum pulih. Masih ada jarak," kata SBY di kediamannya, bilangan Mega Kuningan, Jakarta pada Rabu malam, 26 Juli 2018.
SBY mengaku berusaha memulihkan hubungannya yang retak dengan Megawati sejak 2004. Ia mengaku berulang kali mencoba menjalin komunikasi kembali dengan mantan bosnya itu setelah pemilihan presiden 2004.
Baca: Kisah SBY Satukan Air Mata Ani Yudhoyono dengan Air Matanya
Kisah itu juga pernah disampaikan Presiden SBY lewat bukunya, Selalu Ada Pilihan yang diluncurkan Jumat, 17 Januari 2014. SBY menduga, barangkali persaingan mereka dalam dua kali pemilihan presiden begitu membekas dalam hati dan pikiran Mega