TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menyebutkan bahwa istrinya, Ani Yudhoyono begitu menyayangi seluruh rakyat Indonesia tanpa memandang identitas. Kecintaan Ani Yudhoyono kepada rakyat, kata dia tanpa membedakan agama,etnis, asal daerah maupun aliran politik.
Baca juga: Selamat Jalan Permata Kasat Mata, Ani Yudhoyono
"Ibu Ani memperlakukan semua sebagai saudara selama 10 tahun dampingi saya. Itulah bagaimana ibu Ani menjaga persaudaraan dan kerukunan dengan saudara lintas identitas," ujar SBY saat menyampaikan sambutan dalam tahapan prosesi pemakaman, Puri Cikeas, Bogor, Ahad, 2 Juni 2019.
Menurut SBY, ia menjadi saksi bagaimana kecintaan dari masyarakat kepada Ani Yudhoyono selama empat bulan menjalani perawatan di Singapura. SBY menyebutkan alunan doa dari masyarakat terus mengalir dari masjid, gereja, klenteng, vihara, dan tempat ibadah lainnya.
"Ibu Ani selalu teteskan air mata melihat saudaranya masih mendoakan di tengah perjuangan berat dia melawan blood cancer dengan kategori very very aggressive."
Ani Yudhoyono meninggal di usianya yang menginjak 67 tahun di National University Hospital, Singapura pada hari ini pukul 11.50 waktu setempat. Selama setidaknya tiga bulan terakhir, Ani menjalani perawatan intensif di rumah sakit tersebut lantaran penyakit kanker darah yang diidapnya.
Baca juga: SBY: Ibu Ani Yudhoyono Menangis Melihat ...
Kristiani Herrawati yang merupakan nama lengkap Ani Yudhoyono lahir di Yogyakarta, 6 Juli 1952 dari pasangan Sarwo Edhie Wibowo dan Sri Sunarti Hadiyah. Ani menikah dengan Susilo Bambang Yudhoyono pada 1976 dan dikaruniai dua orang putra, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono. Dari kedua putranya, Ani memiliki empat orang cucu.