Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eks Bawahan Soenarko: Senapan Dibawa ke Jakarta untuk Diperbaiki

Reporter

image-gnews
Mantan Danjen Kopassus, Soenarko. TEMPO/ Imam Sukamto
Mantan Danjen Kopassus, Soenarko. TEMPO/ Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta-Bekas anak buah eks Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Mayor Jenderal Purnawirawan Soenarko, Sri Radjasa Chandra, membantah bahwa mantan atasannya itu menyelendupkan senjata dari Aceh ke Jakarta untuk dipakai dalam aksi unjuk rasa 22 Mei. Menurut Sri Radjasa pengiriman senapan itu ke Jakarta untuk keperluan perbaikan teropong bidik dan selanjutnya akan diserahkan kepada Kopassus.

“Hal ini menepis tuduhan yang menyatakan pengiriman senjata tersebut untuk digunakan melakukan aksi penembakan pada 22 Mei 2019,” kata Sri Radjasa dalam surat terbuka yang ditandatangani pada 24 Mei 2019.

Baca: Wiranto Sebut Senjata Ilegal Soenarko Berasal dari Aceh

Tempo menerima surat terbuka itu dari mantan Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia Letnan Jenderal Purnawirawan Johannes Suryo Prabowo alias JS Prabowo pada Sabtu, 25 Mei 2019. JS Prabowo dan Soenarko adalah purnawirawan TNI yang sama-sama mendukung calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pemilihan Presiden 2019.

Melalui pesan WhatsApp, JS Prabowo mengatakan Sri Radjasa berstatus anggota Staf Intel Kodam Iskandar Muda Aceh saat Soenarko menjabat sebagai Panglima Kodam di wilayah tersebut pada 2008-2009. “Saat itu dia bertugas di Sinteldam IM,” kata JS Prabowo.

Sri Radjasa membenarkan bahwa surat itu merupakan tulisan dia. "Betul, itu surat yang saya tulis berdasarkan fakta yang saya alami," kata Sri saat dihubungi, Sabtu, 1 Juni 2019.

Dalam suratnya, Sri Radjasa menceritakan asal-usul dan kronologis pengiriman senapan pabrikan Amerika Serikat itu dari Aceh ke Jakarta. Menurut dia, Satuan Intel Kodam Iskandar Muda menerima senjata itu dari eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka pada 2009. Ada tiga pucuk senjata yang diserahkan kepada Kodam, yakni dua pucuk tipe AK-47 dan satu pucuk M16-A1.

Menerima penyerahan itu, Soenarko memerintahkan agar dua pucuk AK-47 disimpan di gudang. Sedangkan senapan M16-A1 disimpan di kantor Satuan Intel untuk keperluan tugas khusus dan latihan. Senjata itu kemudian dimodifikasi pada bagian popor dan laras. Bedil itu biasa dipakai untuk mengawal Soenarko saat melakukan kunjungan.

Menurut Sri Radjasa sejak 2009 teropong bidik senjata itu rusak, sehingga Soenarko memerintahkan Herry, agen yang kerap terlibat dalam operasi militer konflik Aceh, untuk menyimpannya dalam peti senjata. Senjata itu, kata Sri, masih tersimpan di peti senjata saat Soenarko pindah tugas menjadi Komandan Pusat Kesenjataan Infantri pada akhir 2009. “Senjata itu masih tersimpan di dalam peti di Aceh,” kata dia.

Sri Radjasa berkata Soenarko sempat meminta dirinya untuk mengirim senjata itu dari Aceh ke Jakarta pada 2018. Tujuannya, untuk memperbaiki teropong bidik di markas Kopassus. Setelah diperbaiki, kata dia, Soenarko berencana menyerahkan senjata itu ke Kopassus. Namun, Sri mengaku tak sempat melakukan perintah itu karena sudah dipindahkan dari Aceh ke Jakarta. “Rencana membawa senjata ke Jakarta itu juga diketahui oleh Herry,” kata dia.

Soenarko kemudian mengarahkan Herry agar melapor ke Kepala Staf Daerah Militer Iskandar Muda Brigadir Jenderal Achmad Daniel Chardin sebelum mengirimkan senjata itu ke Jakarta. Pengiriman senjata itu kemudian dilakukan pada 15 Mei 2019.

Pengiriman sepucuk bedil inilah yang kemudian membuat Soenarko ditangkap pada 19 Mei 2019 bersama sopirnya yang berinisial B dan seorang tentara aktif berinisial Praka BP. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menyatakan Soenarko ditetapkan sebagai tersangka kepemilikan senjata api ilegal. “Ada keterkaitan dengan senjata gelap dari Aceh, diduga pengiriman senjata diminta yang bersangkutan untuk maksud tertentu,” kata dia di Istana Presiden, Jakarta, 21 Mei 2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wiranto tak menyebut alasan Soenarko mengirimkan senjata itu ke Jakarta. Namun, penangkapan Soenarko dilakukan ketika isu penyelundupan senjata ke aksi 22 Mei 2019 berhembus kuat. Sehari sebelum penangkapan Soenarko, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pihak intelijen berhasil menggagalkan penyelundupan senjata api untuk dipakai dalam aksi 22 Mei. “Kami tangkap, ada senjata, orangnya lagi diproses,” kata dia di Gedung Bina Graha, 20 Mei 2019.

Moeldoko berujar tujuan penyelundupan senjata itu untuk membuat kacau situasi aksi 22 Mei. Caranya, dengan menembak massa aksi, kemudian aparat dijadikan kambing hitam. “Ini bisa dijadikan pemantik, berawalnya sebuah kondisi chaos,” kata dia.

Aksi di Badan Pengawas Pemilu, pada Selasa malam, 21 Mei 2019 memang berakhir ricuh. Keributan bermula ketika massa tak dikenal membuat onar di depan Bawaslu pada pukul 23.00. Mereka memprovokasi petugas dengan merusak barikade dan melempari petugas dengan molotov. Polisi bertameng mendorong mereka menjauhi Bawaslu ke kawasan Pasar Tanah Abang pada Rabu dini hari, 22 Mei 2019.

Di waktu hampir bersamaan, datang 200 massa lainnya yang menyerang asrama Brigade Mobil di Petamburan. Akibat kerusuhan itu 11 mobil rusak dan 14 mobil lainnya terbakar. Sejumlah orang juga dilaporkan tewas dengan luka tembak. Hasil otopsi Rumah Sakit Polri belakangan memastikan ada 4 orang tewas tertembak.

Siang hari setelah kerusuhan, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menunjukan senjata laras panjang tipe M4 dalam konferensi pers di Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, 22 Mei 2019. Senapan M4 adalah senapan serbu hasil pengembangan dari M16, sehingga memiliki kemiripan. Senjata serbu yang ditunjukan Tito dilengkapi dengan peredam suara. Senjata itu juga tak memiliki pisir sehingga bisa dipasang teropong bidik. Hasilnya, senjata itu bisa berfungsi sebagai senapan runduk atau sniper yang tak menghasilkan suara bising bila ditembakan.

Tito mengatakan senjata itu disita pada 19 Mei 2019 dari beberapa orang yang ingin menciptakan martir saat aksi 22 Mei. “Nanti seolah-olah yang melakukan dari aparat, sehingga timbul kemarahan publik sebagai pembenaran langkah-langkah yang berikutnya,” kata dia.

Simak Juga: Eks Bawahan Klaim Senjata Soenarko dari Aceh M16 Bukan M4 ...

Sri Radjasa menyangkal bahwa senjata yang ditunjukan Tito adalah milik Soenarko. Dia mengatakan Soenarko tak pernah memiliki senjata M4, melainkan M16-A1 yang dimodifikasi di bagian popor dan laras. “Sementara itu peredam yang ada adalah buatan sendiri bukan pabrikan,” kata dia.

Dia mengatakan  Soenarko sudah berencana mengirimkan senjata itu sejak beberapa tahun sebelumnya untuk keperluan perbaikan teropong bidik, lalu diserahkan kepada Kopassus. Menurutnya Soenarko bahkan tak mengetahui soal pengiriman senjata itu dari Aceh pada 15 Mei 2019. “Pernyataan Menkopolhukam, KSP dan Kapolri sama sekali tidak sesuai dengan fakta sesungguhnya,” kata Sri.

EGI ADYATMA | FRISKI RIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

6 hari lalu

Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat arah Harmoni dan Balai Kota mulai ditutup, pada Jumat pagi, 19 April 2024, imbas dilakukan jelang aksi demonstasi di Mahkamah Konstitusi perihal putusan sengketa Pilpres 2024. TEMPO/ Advist Khoirunikmah.
H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

H-3 putusan sengketa Pilpres 2024 di MK terjadi demo, pengiriman karangan bunga hingga keamanan diperketat.


Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

6 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko memberi keterangan di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, soal kedatangannya jelang aksi demonstrasi pada hari ini, Jumat, 19 April 2024, terkait gugatan Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi.  TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024


KPU Digoyang Demo Terus Menerus Pasca Pemilu 2024, Ini Tuntutan Mereka

37 hari lalu

Masyarakat dari berbagai elemen melakukan aksi unjuk rasa menolak kecurangan Pemilu di depan Gedung KPU RI, Jakarta Pusat pada Senin, 18 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
KPU Digoyang Demo Terus Menerus Pasca Pemilu 2024, Ini Tuntutan Mereka

Dalam sebulan terakhir sejak Pemilu 2024, sejumlah pihak melakukan demonstrasi di depan Gedung KPU. Siapa saja mereka, dan apa tuntutannya?


Demonstrasi Tolak Pemilu Curang di DPR: Ada Refly Harun, Din Syamsuddin hingga Soenarko

37 hari lalu

Mantan Ketua Umum Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin dalam demonstrasi GPKR menuntut pemakzulan Presiden Jokowi dan menolak pemilu curang. TEMPO/ANDI ADAM FATURAHMAN
Demonstrasi Tolak Pemilu Curang di DPR: Ada Refly Harun, Din Syamsuddin hingga Soenarko

Massa aksi demonstrasi yang tergabung dalam GKPR mendesak DPR segera menggulirkan hak angket dan memakzulkan Jokowi.


Eks Danjen Kopassus Soenarko Turun Jalan Protes Kecurangan Pemilu 2024: Sampai Pemilu Ulang Netral Tanpa Jokowi

37 hari lalu

Mantan Danjen Kopassus, Soenarko. Dok.TEMPO/ Yosep Arkian
Eks Danjen Kopassus Soenarko Turun Jalan Protes Kecurangan Pemilu 2024: Sampai Pemilu Ulang Netral Tanpa Jokowi

Eks Danjen Kopassus Soenarko mendapat sorotan hari-hari ini, setelah menjadi salah satu motor unjuk rasa protes indikasi kecurangan Pemilu 2024.


Eks Danjen Kopassus Soenarko Sebut Tak Ada yang Biayai Demo di KPU: Ini Pakai Duitku

37 hari lalu

Mantan Danjen Kopassus, Soenarko. Dok.TEMPO/ Yosep Arkian
Eks Danjen Kopassus Soenarko Sebut Tak Ada yang Biayai Demo di KPU: Ini Pakai Duitku

Eks Danjen Kopassus Soenarko mengklaim, tak ada pihak yang membiayai aksi unjuk rasa menolak kecurangan Pemilu di depan Gedung KPU RI.


Eks Danjen Kopassus Soenarko Pimpin Demo di KPU, Ini Empat Tuntutannya

37 hari lalu

Masyarakat dari berbagai elemen melakukan aksi unjuk rasa menolak kecurangan Pemilu di depan Gedung KPU RI, Jakarta Pusat pada Senin, 18 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Eks Danjen Kopassus Soenarko Pimpin Demo di KPU, Ini Empat Tuntutannya

Mantan Danjen Kopassus Soenarko mengungkap 4 tuntutan massa aksi menolak kecurangan Pemilu di depan Gedung KPU RI.


Saat Ferdy Sambo Dirtipidum Bareskrim Pernah Usut Senjata Api Diduga Ilegal Eks Danjen Kopassus Soenarko

38 hari lalu

Mantan Danjen Kopassus, Soenarko. TEMPO/ Imam Sukamto
Saat Ferdy Sambo Dirtipidum Bareskrim Pernah Usut Senjata Api Diduga Ilegal Eks Danjen Kopassus Soenarko

Danjen Kopassus Soenarko pernah diusut Ferdy Sambo soal kepemilikan senjata api yang disebut ilegal,. Ini kilas balik kasusnya.


Eks Danjen Kopassus Soenarko Demo di KPU: Massa Tolak Pemilu Curang hingga Tuntut Diskualifikasi Prabowo-Gibran

38 hari lalu

Masyarakat dari berbagai elemen melakukan aksi unjuk rasa menolak kecurangan Pemilu di depan Gedung KPU RI, Jakarta Pusat pada Senin, 18 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Eks Danjen Kopassus Soenarko Demo di KPU: Massa Tolak Pemilu Curang hingga Tuntut Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Masyarakat dari berbagai elemen melakukan aksi unjuk rasa menolak kecurangan Pemilu di depan Gedung KPU RI, Jakarta Pusat pada Senin, 18 Maret 2024.


Eks Danjen Kopassus Soenarko Ikut Demo Kecurangan Pemilu Depan KPU, Apa Alasannya? Berikut Profilnya

38 hari lalu

Mantan Danjen Kopassus, Soenarko. Dok.TEMPO/ Yosep Arkian
Eks Danjen Kopassus Soenarko Ikut Demo Kecurangan Pemilu Depan KPU, Apa Alasannya? Berikut Profilnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko membenarkan pihaknya akan terlibat dalam unjuk rasa di depan KPU hari ini. Ini profil dan alasannya turut demo.