TEMPO.CO, Bogor - Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan pemerintah terus berkomunikasi dengan keluarga Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait pengobatan yang dijalani istrinya, Ani Yudhoyono, di Singapura.
Baca: TNI AU Siapkan Pesawat Hercules Bawa Jenazah Ani Yudhoyono
"Kami juga terus menugaskan dokter kepresidenan, bersama-sama dengan tim dokter di Singapura untuk berusaha semaksimal mungkin memberikan pengobatan yang terbaik," kata Pratikno dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 1 Juni 2019.
Pratikno mengatakan, ketika menerima kabar meninggalnya Ani tadi siang, pemerintah langsung melakukan hal teknis. Salah satunya mengirim tim keprotokoleran, selain dokter kepresidenan. Pemerintah, kata dia, juga menyiapkan pesawat yang akan mengantar jenazah Ani ke Jakarta. "Sore ini pesawat akan berangkat ke Singapura," katanya.
Menurut Pratikno, jenazah Ani akan dimandikan, disalatkan, dan disemayamkan di Kedutaan Besar RI di Singapura malam ini. Kemudian, jenazah akan diberangkatkan ke Jakarta pada Ahad besok, 2 Juni 2019. Dari hasil koordinasi pemerintah dengan keluarga, yaitu Hatta Radjasa yang merupakan besan SBY, jenazah diberangkatkan pukul 07.00 dari Singapura ke Lanud Halim Perdanakusuma.
Nantinya, pemerintah akan ikut menyambut dan mengantar jenazah ke rumah pribadi SBY di Puri Cikeas. "Rencananya ada upacara serah terima jenazah dari keluarga ke pemerintah untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Jadi semua sudah siap, sekali lagi mohon doa untuk almarhumah," katanya.
Baca: Ani Yudhoyono Wafat, Ini Semangatnya Lawan Kanker
Ani Yudhoyono meninggal pada Sabtu, 1 Juni 2019 pukul 11.50 waktu Singapura. Ia meninggal pada usia 66 tahun setelah bergulat melawan kanker darah selama tiga bulan. Sebelum meninggal, Ani Yudhoyono kritis sejak Kamis, 30 Mei 2019 dan dibawa ke ruang Intensive Care Unit.