TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan tantangan terbesar pada peringatan hari lahir Pancasila saat ini adalah pengamalan sila ke-3.
Baca juga: Hari Lahir Pancasila, Ada Insiden Bendera Jatuh di Gedung Sate
“Tentang persatuan. Kita melihat ke-Indonesia-an kita banyak tekanan, baik oleh perbedaan yang sebenarnya dari juga perbedaan itulah yang melahirkan ke-Indonesia-an, perbedaan asal-usul, masyarakat, tradisi, bahasa dan lain-lain,” kata dia selepas memimpin apel Hari Lahir Pancasila di halaman Gedung Sate, Bandung, Sabtu, 1 Juni 2019.
Ridwan Kamil mengatakan, tema peringatan hari lahir Pancasila tahun ini dinilainya pas. “Kita Indonesia, Kita Pancasila. Kalau tidak ada Indonesia, tidak ada Pancasila. Begitu sebaliknya,” kata dia
Dia mengingatkan Pancasila bukan ujug-ujug ada. “Pesan saya adalah, jangan melihat Pancasila ini sebagai hal yang ‘taking-for-granted’, sesuatu yang otomatis, ini itu adalah barang mahal, Pancasila itu ideologi yang harus dijaga kalau bangsa Indonesia ini mau seperti ini selamanya,” kata Ridwan Kamil.
Baca juga: Hari Lahir Pancasila, Jokowi Ingatkan Tantangan Internasional
Ridwan Kamil mengatakan, Pancasila harus tetap dipelihara. “Kalau kita tidak pelihara, seperti sebuah rumah, lama-lama akan lapuk dan hancur. Pancasila juga sama, harus kita jaga, rawat selalu, tetap relevan," ujarnya.
Ia berharap pada peringatan hari lahir Pancasila ini urusan Pilpres, urusan keyakinan, agama, dan etnisitas sudah selesai dan tidak mengemuka lagi di masa mendatang. "Itu adalah sebuah hal yang sudah diselesaikan oleh sila-sila yang ada dalam Pancasila," ujar Ridwan Kamil.