TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meyakini isu pembunuhan empat tokoh nasional tak akan terjadi. “Saya kan bertahun-tahun beroperasi bersama mereka, enggak ada itu bunuh-bunuh, kayanya enggak mungkin, gitu,” kata dia di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis, 30 Mei 2019.
Baca: Soal Referendum Aceh, Begini Sikap Menhan Ryamizard
Ryamizard mengatakan ancaman pembunuhan bisa saja hanya menggertak. Dia mengatakan juga sering menggertak akan menembak, tapi tak pernah benar-benar melakukannya. “Saya ini sering negur, gue tembak palanya, sudah beberapa puluh tahun saya enggak tembak-tembak,” katanya.
Sebelumnya, dugaan rencana pembunuhan terhadap empat tokoh nasional terungkap setelah polisi menangkap enam orang, yakni HK, AZ, IR, TJ, AD dan AF. Dari hasil pemeriksaan terungkap, mereka diduga berencana membunuh empat tokoh nasional.
Keempat tokoh itu yakni Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto; Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan; Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan; dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.
Kepolisian menetapkan keenam orang yang ditangkap menjadi tersangka pemilik senjata api ilegal, amunisi ilegal dan rencana pembunuhan. Pascapenangkapan keenam orang itu, kepolisian memeriksa mantan Kepala Staf Kostrad Mayor Jenderal Purnawirawan Kivlan Zen.
Baca: Ryamizard: Saya Beroperasi dengan Mereka, Enggak Ada Bunuh-bunuh
Pengacara Kivlan, Djuju Purwanto mengatakan kliennya sudah ditetapkan menjadi tersangka kepemilikan senjata api ilegal. Kepolisian tengah mendalami keterkaitan antara Kivlan dengan enam orang tersangka.