INFO JABAR – Masyarakat maju adalah masyarakat bahagia. Agar masyarakat bahagia, kualitas hidupnya harus diperbaiki.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan hal tersebut saat menjadi keynote speech di pembukaan sidang pertama Majelis PBB untuk Permukiman atau UN Habitat Assembly, Senin, 27 Mei 2019, pukul 11.00-11.15 waktu Nairobi, Kenya.
“Ketika saya menjadi Wali Kota Bandung, saya menjadikan kebahagiaan sebagai prioritas. Bagaimana mengubah kebahagiaan menjadi kebijakan,” ucapnya.
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengemukakan pada tahun 2050 sebanyak 70 persen masyarakat dunia akan tinggal di perkotaan. Karena lonjakan jumlah penduduk yang sulit direm, kota akan berubah menjadi tempat yang diselimuti polusi.
Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan problem tersebut. Pertama tentu saja menekan jumlah urbanisasi. Jika cara itu sulit direalisasikan, maka pemerintah wajib meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat perkotaan.
Ia mengemukakan saat menjadi Wali Kota Bandung, dirinya membuat program-program yang mampu membahagiakan warga kota. Di antaranya videotron di taman kota, Cihampelas Skywalk, Command Center untuk mengawasi kondisi kota dan berkomunikasi dengan petugas di lapangan.
Pidato Ridwan Emil yang berlangsung selama 20 menit di hadapan 1.000 delegasi dari 193 negara itu, mendapat sambutan postif dari delegasi UN-Habitat. Presiden UN-Habitat Assembly, Martha Delgado Peralta, menyebut terobosan Ridwan Kamil sangat inspiratif bagi negara anggota UN-Habitat untuk diterapkan.
Direktur Eksekutif UN-Habitat, YM Dato Maimunah Mohd Sharif, menilai Emil adalah sosok pemimpin yang berhasil membangun perkotaan saat ia menjadi wali kota.
Tak hanya itu, Maimunah juga memuji Ridwan Kamil yang mampu memanfaatkan tekonologi informasi dan komunikasi untuk memberikan kecepatan pelayanan pemerintah.
Acara Majelis UN-Habitat ini dimeriahkan oleh pertunjukan angklung binaan KBRI, yang beranggotakan warga negara Kenya. "Pelatihnya pernah dikirim oleh KBRI untuk mengikuti pelatihan di Saung Udjo, Bandung," kata Soehardjono Sastromihardjo, Duta Besar RI untuk Indonesia di Kenya. (*)