TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyayangkan ucapan ketua tim kuasa hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto – Sandiaga Uno Bambang Widjojanto, yang meminta Mahkamah Konstitusi agar tak bergabung di rezim yang korup.
Baca juga: Menakar Peluang Kemenangan Kubu Prabowo dalam Sengketa Pilpres
"Jangan senang merendahkan sebuah institusi, saya kira tidak baik," kata Jokowi, saat ditemui usai menghadiri buka bersama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Pusat, Ahad, 26 Mei 2019.
Jokowi mengatakan lembaga negara dibentuk agar memiliki kepercayaan dari publik. Ucapan BW, sapaan akrab Bambang, tersebut dikhawatirkan justru menghilangkan kepercayaan publik pada kerja lembaga terkait.
"Apapun lembaga dibentuk oleh ketatanegaraan kita, agar memiliki sebuah trust dari publik. Jangan sampai direndahkan dilecehkan seperti itu," kata Jokowi.
Ucapan BW, mantan komisioner KPK, ini dilontarkan saat mendatangi Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menyerahkan berkas gugatan pemilihan presiden, yang diajukan pasangan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Jumat, 24/5. Saat itu BW menyatakan agar MK bisa menempatkan dirinya menjadi bagian penting, dimana kejujuran dan keadilan harus menjadi watak dari kekuasaan. “Dan bukan justru menjadi bagian dari satu sikap rezim yang korup," kata dia.