Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sempat Ada Penolakan, Ini Kisah Kepala Dusun Perempuan di Bantul

image-gnews
Yuli Lestari, Kepala Dusun Pandeyan Desa Bangunharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan spanduk penolakan terhadap dirinya yang dilemparkan di halaman rumahnya (TEMPO/Shinta Maharani)
Yuli Lestari, Kepala Dusun Pandeyan Desa Bangunharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan spanduk penolakan terhadap dirinya yang dilemparkan di halaman rumahnya (TEMPO/Shinta Maharani)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Yuli Lestari, kepala dusun perempuan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sempat mendapat penolakan di kampungnya. Hari itu, ia tetap menjalankankan tugasnya sebagai kepala dusun.

Berbaju lengan panjang dan jilbab berwarna ungu, Yuli berpidato memimpin prosesi kematian tetangga rumahnya  di hadapan puluhan penduduk. Yuli juga menyerahkan akta kematian dari Dinas Kependudukan kepada ahli waris.

Guru honorer taman kanak-kanan itu membuang jauh-jauh sakit hati terhadap peristiwa penolakannya. Dia menegaskan tidak dendam terhadap penolaknya. Yuli langsung mengerjakan tugasnya pada pekan pertama setelah resmi menjabat sebagai Kepala Dusun Pandeyan, Desa Bangunharjo, Sewon, Bantul. “Saya berusaha bekerja dengan baik, merangkul warga Pandeyan,” kata Yuli, Selasa 21 Mei 2019.

Perempuan berumur 41 tahun ini telah dilantik sebagai kepala dusun di kantor Balai Desa setempat pada Jumat, 17 Mei 2019. Dua hari setelah dilantik, Yuli bersama suaminya, Muhammad Aris mendatangi Ketua RT 05, Maryono untuk bersilaturahmi dan meminta dukungannya sebagai kepala dusun baru. Yuli juga mengutus saudaranya untuk sowan atau bersilaturahmi ke Ketua RT 04 dan meminta dukungannya.

Maryono merupakan salah satu ketua RT di dusun setempat yang membubuhkan tanda tangan menolak Yuli sebagai dukuh perempuan. Di dusun tersebut terdapat lima RT. Ketua RT 04 Heri, Ketua RT 03 Walijo, dan Ketua RT 02 Suparman juga ikut tanda tangan lengkap dengan materai menolak Yuli. Hanya RT 01 yang tidak ikut tanda tangan karena yang menjabat Ketua RT 01 adalah suami Yuli.

Mereka keberatan dusun tersebut dipimpin seorang perempuan karena meragukan perempuan bisa bekerja maksimal dalam waktu satu kali 24 jam dalam sehari. Contoh keraguan itu adalah ketika ada kejadian tengah malam, maka kepala dusun perempuan akan sulit dihubungi dan susah diajak koordinasi.

Mereka yang menolak Yuli mendatangi Kantor Balai Desa Bangunharjo di hari pelantikan Yuli. Mereka membawa spanduk penolakan dukuh perempuan, membawa keranda, dan membakar ban di selatan pendopo kantor balai desa. Spanduk penolakan itu bertuliskan lebih baik tidak punya dukuh daripada punya dukuh wedok.

Wedok dalam bahasa Jawa punya arti perempuan. Spanduk tersebut bertebaran di sejumlah titik di dusun tersebut. Salah satu spanduk dipasang di gapura. Salah satu yang aktif mendatangi rumah-rumah warga untuk menggalang dukungan menolak dukuh perempuan adalah Ketua RT 03, Walijo. “Itu warga yang nolak, bukan saya,” kata Ketua RT 03, Walijo.

Walijo menyatakan mundur dari jabatan sebagai Ketua RT 03 setelah Yuli dilantik. Papan nama keterangan ketua RT 03 di halaman rumahnya pun sudah ia lepas. Dia beralasan karena sudah tua dan kecapekan. Walijo mengklaim sudah menjabat sebagai Ketua RT 03 selama 17 tahun atau sejak 2002.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maryono, salah satu tokoh masyarakat di RT 04 mengatakan Ketua RT 03 yang mengumpulkan tanda tangan warga untuk menolak dukuh perempuan. Maryono merupakan salah satu yang ikut tanda tangan.

Menurut dia, penolakan terhadap dukuh perempuan muncul jauh hari sebelum pelantikan. Ada enam orang yang mendaftarkan diri sebagai calon Kepala Dusun Pandeyan. Yuli satu-satunya perempuan dari enam calon tersebut yang tersebar di lima RT.

Saat proses pendaftaran, sebagian masyarakat menghendaki kepala dusun dijabat laki-laki dengan alasan karena khawatir perempuan yang menjabat dukuh tidak bisa mendampingi warga ketika dibutuhkan untuk menangani persoalan-persoalan warga selama satu kali 24 jam. Misalnya ketika ada kasus penggerebekan narkoba malam hari “Apakah bisa tampil satu kali 24 jam. Perempuan paling menyerahkan ke suami,” kata dia.

Yuli menyebutkan desas desus penolakan terhadap kepala dusun perempuan sudah dia dengar sejak ia mengumpulkan 100 foto kopi kartu tanda penduduk (KTP) sebagai salah satu persyaratan administrasi calon kepala dusun yang akan mengikuti seleksi. Yuli memenuhi persyaratan itu dan mengikuti seleksi yang melibatkan Fakultas Hukum Universitas Widya Mataram Yogyakarta dalam pemeringkatan nilai seleksi tersebut.

Seleksi itu dilaksanakan pada 4 Mei 2019, meliputi ujian tertulis, psikotest, wawancara, dan praktik teknologi informasi. Hasil seleksi langsung diumumkan pada malam hari itu. Yuli meraih peringkat pertama dengan jumlah skor 73,9.

Yuli bersyukur dia dinyatakan lolos dan memberi kabar orang tua dan keluarganya. Pada hari pengumuman itu, ia mendengar penolakan yang datang dari RT 03 dari keluarganya yang tinggal di RT tersebut. Saat hari pelantikan, Yuli juga mengaku mendapatkan teror dari sekelompok pemuda yang mengendarai sepeda motor dan mengegas motor mereka. Peristiwa itu berlangsung siang hari sebelum ia menyiapkan diri untuk pelantikan di balai desa.

Pemuda yang mengenakan masker itu, kata Yuli melontarkan kata-kata menolak dukuh perempuan sembari melemparkan spanduk penolakan. Spanduk penolakan yang ia tunjukan kepada Tempo bertuliskan jangan remehkan warga kami bisa tanpa anda. “Saya ketakutan dan hanya mengintip dari balik korden,” kata Yuli.

Sekretaris Desa Bangunharjo, Eko Prasetyo menyatakan Yuli tetap dilantik pada Jumat pekan lalu di balai desa. Yuli telah mengikuti seleksi, memenuhi segala persyaratan, dan hasil penilaiannya menunjukkan dia mendapatkan peringkat satu. Camat Sewon, Danang Erwanto juga telah menyetuji permohonan surat rekomendasi pengangkatan pamong Desa Bangunharjo yang dikirimkan oleh Lurah Desa Bangunharjo, Yuni Ardi Wibowo. Surat rekomendasi itu diteken Camat Sewon Danang pada 7 Mei 2019. “Semua sudah sesuai prosedur. Kalau kami tidak melantik justru menyalahi aturan,” kata Eko.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

2 hari lalu

Bus pariwisata mengalami kecelakaan tunggal dan terguling di Jalan Siluk-Imogiri Bantul Yogyakarta pada Ahad, 21 April 2024 sore. Dok. Istimewa
Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.


H+3 Lebaran, Ribuan Wisatawan Masih Padati Pantai Parangtritis Yogyakarta hingga Petang

10 hari lalu

Wisatawan masih memadati kawasan wisata Pantai Parangtritis Bantul Yogyakarta pada Sabtu (13/4). Tempo/Pribadi Wicaksono
H+3 Lebaran, Ribuan Wisatawan Masih Padati Pantai Parangtritis Yogyakarta hingga Petang

Kunjungan wisatawan ke Pantai Parangtritis Yogyakarta terus naik sejak hari pertama Idulfitri atau Rabu, 10 April lalu hingga Sabtu 13 April.


Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

10 hari lalu

Ilustrasi salat Idul Fitri. REUTERS
Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

Khatib salat Id di Bantul, Yogyakarta, mendadak viral di media sosial karena mengangkat materi dugaan kecurangan Pemilu 2024. Berikut sederet faktanya


Bahas Kecurangan Pemilu 2024 Saat Salat Id di Bantul, Untung Cahyono Minta Maaf

10 hari lalu

Ilustrasi salat Idul Fitri. REUTERS
Bahas Kecurangan Pemilu 2024 Saat Salat Id di Bantul, Untung Cahyono Minta Maaf

Untung Cahyono, penceramah yang viral karena mengangkat materi kecurangan Pemilu 2024 saat salat Id di Bantul memberikan klarifikasi.


Viral Salat Id di Bantul Ditinggal Jemaah karena Singgung Politik, Kampus UAD Klarifikasi

11 hari lalu

Ilustrasi salat Idul Fitri. REUTERS
Viral Salat Id di Bantul Ditinggal Jemaah karena Singgung Politik, Kampus UAD Klarifikasi

Video yang menampilkan jemaah salat Id meninggalkan lokasi menjadi viral di media sosial.


Polisi Tindak Sejumlah Konvoi Jalanan Sambil Nyalakan Petasan di Yogyakarta Jelang Libur Lebaran

22 hari lalu

Gerombolan remaja menggelar konvoi sembari menyalakan petasan di jalan Kota Yogyakarta pada Minggu 31 Maret 2023. (Dok. Istimewa)
Polisi Tindak Sejumlah Konvoi Jalanan Sambil Nyalakan Petasan di Yogyakarta Jelang Libur Lebaran

Menjelang libur Lebaran di Yogyakarta, muncul sejumlah konvoi yang diikuti aksi menyalakan petasan di jalanan.


Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Imogiri Bantul: 3 Tewas, Puluhan Penumpang Masih Dirawat di RS

9 Februari 2024

Bus wisatawan terguling di jalur wisata menuju Hutan Pinus Mangunan Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Yogyakarta Kamis, 8 Februari 2024. Dok. Istimewa
Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Imogiri Bantul: 3 Tewas, Puluhan Penumpang Masih Dirawat di RS

Puluhan penumpang korban kecelakaan bus pariwisata di Imogiri Bantul masih menjalani perawatan di rumah sakit.


Bus Wisatawan Asal Jawa Tengah Terguling di Bukit Bego Bantul Yogyakarta

8 Februari 2024

Bus wisatawan terguling di jalur wisata menuju Hutan Pinus Mangunan Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Yogyakarta Kamis, 8 Februari 2024. Dok. Istimewa
Bus Wisatawan Asal Jawa Tengah Terguling di Bukit Bego Bantul Yogyakarta

Sebuah bus pariwisata bernama Saestu Trans yang membawa wisatawan asal Jawa Tengah mengalami kecelakaan tunggal di Bukit Bego


Ruas Jalan Inpres di Yogyakarta Permudah Akses Wisata, Aspek Keselamatan Jadi Prioritas

31 Januari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Presiden Joko Widodo saat meresmikan ruas Jalan Inpres Daerah di Jalan Wonosari - Mulo, Karangrejek, Gunungkidul Selasa, 30 Januari 2024. (Dok.istimewa)
Ruas Jalan Inpres di Yogyakarta Permudah Akses Wisata, Aspek Keselamatan Jadi Prioritas

Sebagai kawasan destinasi wisata, akses jalan di Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY menjadi kebutuhan vital.


Jokowi Kaget Beli Celana Batik Seharga Rp 15 Ribu: Sangat Murah dan Bisa Bersaing dengan Negara Lain

30 Januari 2024

Presiden Jokowi membagi bagikan kaos kepada warga yang menerima bantuan pangan beras cadangan pemerintah di Gudang Bulog Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selasa 30 Januari 2024. ANTARA/Hery Sidik
Jokowi Kaget Beli Celana Batik Seharga Rp 15 Ribu: Sangat Murah dan Bisa Bersaing dengan Negara Lain

Jokowi membeli produk lokal yang dijual para pengusaha UMKM yang mendapat permodalan dari program PNM.