TEMPO.CO, Jakarta - Memperingati Hari Kebangkitan Nasional, Budayawan Goenawan Mohamad mengatakan Indonesia berhasil menyelenggarakan sebuah kerja demokrasi yang besar dan rumit dalam pemilihan umum serentak dalam memilih presiden, wakil presiden, dan para legislator.
Baca: Menkominfo: Hari Kebangkitan Nasional, Bangkit untuk Bersatu
"Kita layak bersyukur dan layak berbangga, kita sanggup melampaui sebuah proses yang tak jarang menimbulkan ketegangan antara kita," kata Goenawan di sela acara memperingati 111 tahun Hari Kebangkitan Nasional pada Senin, 20 Mei 2019 di Gelor Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Di tengah tensi politik yang terus meningkat, Goenawan Mohamad bersama Christine Hakim, Slamet Rahardjo, Addie MS, Tika Bisono, Malik Sjafei Saleh dan 100 tokoh lainnya, memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Acara ini mengusung tema "Ayo Jadi Bangsa yang Maju, Ayo Satukan Tekad Kuat."
Menurut Goenawan, peringatan kali ini menjadi salah satu penanda telah melesatnya kemajuan berorganisasi bangsa Indonesia yang turut serta menyukseskan pesta demokrasi tahun 2019. "Kita yang berbeda-beda, kadang-kadang dalam pilihan politik, semua sejatinya sama-sama berniat menjadikan Indonesia lebih baik. Saling asah, saling asih, saling asuh, karena kita semua bersaudara" kata Goenawan dalam keterangan tertulis pada Senin, 20 Mei 2019.
Acara ini juga menjadi momen pembacaan naskah deklarasi yang disusun oleh Goenawan Mohamad dan aktor senior, Landung Simatupang. Deklarasi ini berisi ungkapan rasa syukur, menyatakan tekad dalam melawan rasa kebencian dan curiga antar sesama, serta melawan tergerusnya pikiran yang kritis dan terbuka.
Baca: Hari Kebangkitan Nasional, Sandiaga Uno Angkat Soal Sapu Lidi
"Kita ingin bangun Indonesia sebagai tempat kita terpanggil untuk maju dan tetap bersaudara," kata para tokoh, menutup pembacaan naskah deklarasi.