TEMPO.CO, Malang - Kepolisian Resor Malang menggagalkan rombongan masyarakat Kota Malang yang bakal ke Jakarta mengikuti Aksi 22 Mei atau dikenal sebagai Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat. Polisi menahan bus yang mengangkut 15 orang di Jalan Borobudur, Kota Malang. Rombongan dari Malang mengendarai bus dan bakal mengangkut penumpang lain dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Baca: Polisi di Malang Gelar Razia, Cegah Massa Aksi 22 Mei ke Jakarta
“Semalam sudah dilakukan pendataan dan dilakukan pemeriksaan,” kata Kepala Kepolisian Resor Malang Kota Ajun Komisaris Besar Asfuri, Senin 20 Mei 2019. Setelah dimintai keterangan lantas mereka diminta membuat surat pernyataan yang menerangkan mereka tidak jadi berangkat ke Jakarta. Sedangkan bus tak ditahan, dan dikembalikan ke perusahaan otobus.
Polisi menggagalkan warga Malang yang akan mengikuti aksi 22 Mei 2019 berdasar laporan masyarakat. Selain itu sejak 18 Mei 2019 tim gabungan Kepolisian Resor Malang Kota didukung TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja menggelar razia. Mereka berpatroli di jalur utama keluar masuk Kota Malang.
Razia dilakukan untuk mengantisipasi adanya gerakan people power yang akan dilaksanakan pada 22 Mei 2019. Razia juga dilakukan di stasiun, dan terminal. Termasuk daerah perbatasan, keluar-masuk Kota Malang. Petugas menggeledah dan memeriksa barang bawaan para penumpang, untuk mencegah bahan peledak dan senjata api.
Untuk mengantisipasi gerakan 22 Mei 2019 polisi menyiagakan personil berkekuatan 500 orang. Serta didukung 1 satuan setingkat kompi dari TNI, dan Satpol PP. Para personil akan diturunkan mengamankan kantor KPU dan Bawaslu Kota Malang. Sekaligus memantau lokasi strategis yang dimungkinkan berkumpulnya massa.
Baca: Aksi Tolak Pemilu Curang oleh Kubu Prabowo Diwacanakan 3 Hari
“Kami berharap kepada masyarakat Kota Malang tak melakukan aksi 22 Mei,” katanya. Termasuk melakukan kegiatan yang inkonstitusional dan dapat melanggar hukum. Termasuk datang ke Jakarta. Asfuri mengimbau masyarakat Kota Malang yang mendukung salah satu calon presiden cukup memberikan dukungan. Salah satunya dengan mendoakan dari rumah atau masjid