TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais mengaku tak khawatir dengan adanya tekanan dari berbagai pihak untuk menghentikan gerakan people power. Ia masih meyakini gerakan rakyat adalah cara terbaik untuk memprotes hasil pemilihan presiden 2019, yang ia nilai curang.
Baca: MUI Kota Bekasi Serukan Tolak People Power
"Permainan belum selesai. Kami jangan ditakut-takuti dengan bedil, dengan meriam, dengan panzer, dengan lain-lain. Itu hanya abal-abal, tak akan pengaruhi kekuatan kita," kata Amien saat berbicara di Rumah Perjuangan Rakyat, di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Mei 2019.
Amien pun menyinggung adanya menteri di kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang sengaja mengumpulkan ahli hukum, untuk memberi masukan terhadap sebuah kasus hukum. Amien menilai tim itu hanya dibuat untuk menangkapi orang-orang yang mengatakan hal yang kurang pantas terkait pemerintah.
Amien mengaku tak hapal nama menteri terkait itu. Namun ia mengetahui bahwa menteri itu, masih terkait dengan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang hingga kini belum usai.
"Jangan main-main dengan kita, Pak Menteri. Kita kembali akan bawa (kasus HAM) ke ICJ, International Court of Justice. Jadi jangan main-main dengan rakyat," kata Amien.
Baca: Tiga Pondok Pesantren di Indramayu Kecam People Power
Belakangan diketahui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, telah membuat Tim Asistensi Hukum. Tim ini memberi masukan pendapat kepada aparat penegak hukum dalam melihat dan menetapkan suatu kasus.