TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga tewas akibat luka tembak dan dua polisi mengalami luka dalam insiden penyerangan ke Markas Kepolisian Sektor atau Mapolsek Amalatu, Maluku.
Baca juga: Dua Pelaku Penyerangan Polisi Ditangkap
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Maluku Komisaris Besar Muhammad Roem Ohoirat membenarkan insiden yang menewaskan seorang warga tersebut. Roem belum bisa memastikan apakah korban tewas itu akibat tembakan oleh polisi.
“Korban yang meninggal tidak tahu akibat tembakan siapa, apakah anggota Brimob atau dari senjata masyarakat,” ucap Roem.
Insiden pelemparan dan perusakan Polsek Amalatu tersebut terjadi pada Rabu, 15 Mei 2019 malam. Warga melempari kantor dengan batu dan bom. Menurut Roem kejadian penyerangan tersebut berawal dari ditangkapnya seorang warga yang diduga pelaku penganiayaan bernama Zulkarnain Patty
Zulkarnain ditangkap saat razia kepolisian pukul 16.00 sore kemarin. Tak lama setelah penangkapan itu, warga kemudian datang menggeruduk Mapolsek Amalatu sambil membawa senjata tajam.
Baca juga: Penyerangan Polsek Penjaringan, Rohandi Diduga Ingin Bunuh Diri
"Bahkan, massa juga memalang seluruh pintu dan jendela Polsek. Mereka juga mengancam apabila pelaku yang ditangkap tidak dilepas, maka massa akan kembali dan akan melakukan pembakaran terhadap Polsek," kata Roem.
Lebih lanjut, Roem menuturkan, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan lebih jauh perihal insiden penyerangan Mapolsek Amalatu ini.