INFO NASIONAL -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan Mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara) di Sasana Budaya Ganesha, Bandung, Rabu, 15 Mei 2019. Mobil siaga multifungsi tersebut akan disebar ke setiap desa di Jawa Barat.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan Maskara merupakan inovasi pemerintah Provinsi Jawa Barat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. "Ini adalah inovasi kami untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat yang dilakukan para kades (kepala desa). Kami memformat khusus mobil ini menjadi multifungsi sehingga pelayanan bisa lebih baik," ucapnya.
Menurut Uu, mobil pelayanan canggih tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat desa untuk mengangkut hasil pertanian sebagai Pondok Bersalin Desa (Polindes) serta sarana hiburan. "Ada fungsi hiburannya seperti layar tancap, hajatan, dan poliklinik," katanya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyediakan 120 unit pada peluncuran pertama. Jumlah tersebut akan terus bertambah setiap tahunnya. Selain itu, kata Uu, pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggandeng pihak swasta supaya pendanaan Maskara tak hanya bersumber dari APBD.
"Ini untuk 120 desa dulu, tapi nanti berlanjut dan jumlahnya akan bertambah dari donatur. Karena, kita tidak hanya menggunakan dana APBD saja, tapi jugadari swasta," katanya.
Di tempat yang sama, pada 15 Mei 2019, Uu melantik 2.512 CEO Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Kehadiran CEO BUMDes diharapkan dapat melambungkan skala usaha yang berdampak pada ekonomi desa secara berkelanjutan.
Menurut Uu, perekrutan CEO BUMDes berdasarkan pertimbangan profesionalitas. CEO BUMDes merupakan bagian dari program One Village One Company (OVOC) yang bertujuan mengembangkan BUMDes dengan landasan karakteristik juga kebutuhan.
"Strategi yang coba kami kembangkan dalam BUMDes oleh para CEO, yaitu lewat penyertaan modal, peningkatan kapasitas, mentorship, dan marketplan. Harapannya, jumlah BUMDes, omzet, dan akses pemasaran dapat meningkat," tuturnya.
Saat ini, lebih dari 60 persen BUMDes Jawa Barat bergerak di bidang perdagangan dan jasa. Lalu sekitar 12 persen di sektor pertanian dan 3 persen di sektor pariwisata. Karena itu, keberadaan CEO BUMDes diperlukan supaya potensi di setiap daerah mencuat. "CEO harus jadi konseptor untuk mengatur manajemen BUMDes," ucapnya.
Setelah pelantikan CEO BUMDes, pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar rapat koordinasi Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) sekaligus penandatanganan kesepakatan dengan PT Astra dan BUMDes Desa Banjaran serta Majalengka. (*)