TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani membantah adanya pernyataan akan mengimpor guru asing ke Tanah Air. "Saya tidak pernah mengatakan impor, tapi akan mengundang guru-guru dari luar untuk training of trainer, memperkuat peningkatan guru yang ada di Indonesia," kata Puan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 14 Mei 2019.
Baca: Koalisi Jokowi Satu Suara Kursi Ketua DPR untuk Puan Maharani
Puan mengatakan, pengajar dari luar negeri akan diundang ke Indonesia dalam rangka peningkatan sumber daya manusia. Guru-guru yang diundang akan memberikan pelatihan. Mereka juga akan diberikan kesempatan mengajar untuk peningkatan SDM.
Menurut Puan, rencana tersebut masih dalam kajian. Ia masih mencari guru dari negara mana saja yang cocok untuk Indonesia. Puan juga masih berkoordinasi dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, juga Menteri Pertanian dan Menteri Perindustrian agar memiliki sinergi.
Sebelumnya, Puan mengungkapkan gagasan mengundang guru dari luar negeri untuk mengajar di Indonesia. Pernyataan itu menuai kontroversi karena guru dari luar negeri itu dianggap menggantikan peran guru mengajar di kelas. "Kita ajak guru dari luar negeri untuk mengajari ilmu-ilmu yang dibutuhkan di Indonesia," kata Puan saat menghadiri diskusi Musrenbangnas di Jakarta, Kamis, 9 Mei 2019.
Lebih lanjut, Puan menjelaskan bahwa jika terkendala bahasa, akan disediakan banyak penerjemah serta perlengkapan alih bahasa.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjelaskan maksud Puan adalah guru yang didatangkan dari luar negeri bertujuan melatih guru-guru dan instruktur yang ada di dalam negeri.
"Salah satu pertimbangan Menko PMK Puan Maharani dengan mendatangkan instruktur atau guru dari luar negeri untuk meningkatkan kemahiran instruktur atau guru Indonesia. Juga bisa lebih efisien dari pada mengirim instruktur atau guru Indonesia ke luar negeri," ujar Mendikbud di Jakarta, Ahad, 12 Mei 2019.
Muhadjir menambahkan yang dimaksud Menko Puan bukan mengimpor melainkan mengundang guru atau instruktur luar negeri untuk program Training of Trainers atau ToT.
Baca: Kubu Jokowi Usung Puan Ketua DPR, Demokrat: Politik Kekuasaan
Menurut Muhadjir, instruktur luar negeri itu tidak hanya untuk sekolah. Muhadjir mengatakan mereka juga akan disalurkan ke lembaga pelatihan yang berada di kementerian lain, misalnya Balai Latihan Kerja atau BLK.