Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Dugaan Duit Pegawai Polda Jawa Timur di Kasus Vanessa Angel

Reporter

image-gnews
Artis Vanessa Angel (kiri) menerima surat suara saat mengikuti Pemilu 2019 di TPS yang berada di Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu, 17 April 2019. Vanessa mencoblos dari dalam bui karena terjerat dalam kasus dugaan pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik. ANTARA/Umarul Faruqa
Artis Vanessa Angel (kiri) menerima surat suara saat mengikuti Pemilu 2019 di TPS yang berada di Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu, 17 April 2019. Vanessa mencoblos dari dalam bui karena terjerat dalam kasus dugaan pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik. ANTARA/Umarul Faruqa
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSatu per satu kejanggalan dalam kasus yang menjerat pemain sinetron, Vanessa Angel, terkuak. Perempuan 27 tahun ini ditangkap oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur saat sedang berkencan dengan Rian Subroto di Hotel Vasa, Jalan H.R. Muhammad, Surabaya, Sabtu, 5 Januari 2019.

Baca: Keanehan Kasus Vanessa Angel: Misteri Rian Subroto

Kejanggalan pertama adalah misteri sosok Rian Subroto. Pengacara Vanessa, Milano Lubis, mengatakan sampai saat ini, polisi belum bisa menjelaskan dengan gamblang siapa itu Rian Subroto yang disebut-sebut sebagai seorang pengusaha asal Lumajang. “Banyak sekali keterangan yang janggal,” kata Milano seusai persidangan pada Kamis, 9 Mei 2019.

Selain kaburnya jejak Rian Subroto, fakta lain yang mencuat di persidangan adalah adanya dugaan transfer uang dari salah satu pegawai di Polda Jawa Timur kepada Tentri Novanta, muncikari Vanessa Angel.

Sebelumnya disebutkan Dhani yang mentransfer uang ke rekening Tentri, tapi di persidangan terungkap bahwa seseorang bernama Herlambang Hasea yang mengirimkan uang sebesar Rp 80 juta pada 5 Januari 2019, di hari Vanessa ditangkap. “Ternyata ada orang lain yang mengirimkan uang itu, bukan Rian atau Dhani,” kata Robert Mantinia, pengacara Tentri.

Baca kejanggalan lain kasus Vanessa Angel di Majalah Tempo edisi Jejak Cumi di Perkara Vanessa

Dhani adalah orang pertama yang disebut polisi bertemu dengan Rian di salah satu kafe di Lumajang, Jawa Timur, pada awal Desember 2018. Kronologi pertemuan ini terungkap dalam pembacaan dakwaan pada Kamis, 25 April lalu. Dalam pertemuan itu, Rian menyampaikan minatnya menggunakan jasa prostitusi artis. Ia juga disebutkan salah satu penggemar Vanessa Angel. Dhani raib dan kini berstatus buron.

Tempo memperoleh salinan rekening atas nama Tentri Novanta. Nama Herlambang Hasea tercantum mentransfer Rp 80 juta. Uang itu kemudian ditransfer ke rekening lain. Robert mengakui rekening itu adalah milik kliennya. Menurut Robert, ini menambah daftar kejanggalan kasus prostitusi yang menyeret kliennya dan Vanessa Angel.

Sosok pria yang disebut bernama Herlambang pernah tertangkap kamera mendampingi dan berdiri di belakang Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur Komisaris Besar Akhmad Yusep Gunawan saat menggelar konferensi pers kasus Vanessa. Seorang petugas di jajaran Polda Jawa Timur menyebutkan Herlambang adalah pegawai harian, bukan polisi.

Simak: IPW: Lindungi Vanessa Angel dari Teror

Herlambang disebutkan memiliki kedekatan dengan berbagai pejabat di Direktorat Kriminal Khusus. Dia bebas keluar-masuk gedung polisi. “Pengakuan klien kami, yang bersangkutan juga ikut saat penggerebekan pada 5 Januari,” ucap Milano Lubis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Milano menanyakan soal Herlambang saat Brigadir Polisi Kepala Levina, penyidik Polda Jawa Timur yang menjadi saksi di kasus Vanessa Angel pada Kamis, 9 Mei 2019. Kesaksian Levina, menurut Milano, sempat membuat hakim kesal. Awalnya Levina mengaku tak mengenal Herlambang. Tim penasihat hukum menunjukkan foto dan video yang memperlihatkan Levina bersama pria yang disebut bernama Herlambang tengah menggiring Vanessa. Levina tetap bergeming.

Pengacara Vanessa di persidangan menyebutkan nama panggilan Herlambang adalah Cumi. Levina mengaku mengenal Cumi. Nama ini juga dikenal para terdakwa lain. “Dia (Herlambang) sering dipanggil Cumi,” ujar Tentri seusai persidangan.

Baca: Alasan Mantan Vanessa Angel Masih Setia Mendampingi dan Membela

Masih di persidangan yang sama, Inspektur Dua Dedhi, rekan Levina, justru mengakui peran Herlambang dalam kasus Vanessa. Saat pemeriksaan, pihaknya sudah mengetahui ada seseorang bernama Herlambang yang mentransfer uang Rp 80 juta ke rekening Tentri. Namun penyidik tak memeriksa Herlambang. “Kok bisa enggak diperiksa, padahal namanya ada dalam BAP?” tutur Milano. Seusai persidangan, Baik Levina maupun Dedhi menolak berkomentar

Menurut Milano, timnya meyakini Herlambang adalah orang suruhan polisi. Dalam waktu dekat, pengacara Vanessa akan melaporkan kejanggalan penanganan kasus kliennya ke Divisi Profesi dan Pengamanan Polri. Tuduhan yang disiapkan mereka adalah dugaan rekayasa kasus.

Tempo mencoba menelepon pria bernama Herlambang pada Selasa, 7 Mei lalu. Ia sempat mengangkat panggilan telepon, kemudian memutuskan sambungan. Setelah itu, nomor teleponnya tak aktif. Ia pun tak pernah lagi terlihat di Polda Jawa Timur.

Mantan Kepala Subdirektorat V Siber Crime Direktorat Kriminal Khusus Ajun Komisaris Besar Harissandi, yang memimpin penanganan kasus Vanessa, tak mau berkomentar soal siapa Herlambang. “Tanya pejabat yang baru saja,” ucapnya lewat sambungan telepon, Jumat, 10 Mei lalu. Harissandi mengatakan polisi sudah profesional dan memiliki fakta yang cukup untuk menjerat Vanessa. Ia kini tengah mendapat promosi dengan menjalani sekolah pendidikan khusus pimpinan Polri.

Simak juga: Jaksa: Vanessa Angel Pernah Diajak Makan Malam dengan Menteri

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan Herlambang bukan anggota kepolisian. Pihaknya mengaku masih menyelidiki pria bernama Herlambang tersebut. “Tidak ada anggota Ditreskrimsus Polda Jawa Timur bernama Herlambang,” katanya, Rabu, 8 Mei lalu.

TIM MAJALAH TEMPO 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

5 hari lalu

Helikopter Super Puma BNPB melakukan manuver memadamkan sisa api di kawasan Gunung Arjuno, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat 8 September 2023. BNPB menambah satu unit helikopter (total dua) tersebut sebagai upaya pemerintah untuk memadamkan sisa api yang membakar seluas 4.796 hektar per Rabu (8/9) hutan dan lahan (karhutla) Gunung Arjuno agar lebih efektif. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

BNPB melihat secara langsung potensi terjadi bencana di beberapa wilayah yang ada di Jawa Timur.


Banjir di Kabupaten dan Kota Pasuruan, Dua Orang Meninggal

8 hari lalu

Warga melintasi banjir di Desa Kedawung, Grati, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu 11 Februari 2023. Hujan deras dengan intensitas tinggi tersebut mengakibatkan belasan desa di tiga kecamatan wilayah timur Kabupaten Pasuruan terendam banjir dengan ketinggian hingga satu meter. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Banjir di Kabupaten dan Kota Pasuruan, Dua Orang Meninggal

Banjir yang melanda Kabupaten dan Kota Pasuruan sejak Senin, 8 April 2024 menyebabkan dua korban jiwa.


159.557 Narapidana Dapat Remisi Khusus Idulfitri 1445 H, Negara Disebut Menghemat Uang Makan Rp 81,2 Miliar

9 hari lalu

Menkumham Yasonna H. Laoly  terdiam saat diwawancara wartawan kepresidenan usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 13 Maret 20024. Rapat terbatas membahas terkait pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan mineral dan batu bara. TEMPO/Subekti.
159.557 Narapidana Dapat Remisi Khusus Idulfitri 1445 H, Negara Disebut Menghemat Uang Makan Rp 81,2 Miliar

Yasonna Laoly mengatakan remisi dan PMP merupakan wujud nyata dari sikap negara sebagai penghargaan kepada napi yang berkelakuan baik.


Potensi Kecelakaan di Jawa Timur Tinggi, Kapolri Minta Pemudik Perhatikan Keselamatan

13 hari lalu

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Penglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memberikan keterangan kepada wartawan usai acara buka puasa bersama TNI-Polri di Jakarta, Selasa, 2 April 2024. ANTARA/Laily Rahmawaty
Potensi Kecelakaan di Jawa Timur Tinggi, Kapolri Minta Pemudik Perhatikan Keselamatan

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut Jawa Timur menjadi tujuan utama pemudik dan rentan terjadi kecelakaan.


Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

16 hari lalu

Nasi pecel. Cookpad
Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

Apa saja makanan khas Kota Malang yang patut untuk dicoba?


Menjelang Lebaran, Pertamina Tambah Stok BBM di Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara

16 hari lalu

Ilustrasi SPBU Pertamina. TEMPO/Subekti
Menjelang Lebaran, Pertamina Tambah Stok BBM di Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara

Pertamina menambah stok BBM di Jawa Timur, Bali, hingga Nusa Tenggara untuk antisipasi lonjakan kebutuhan BBM menjelang Lebaran.


Pj Gubernur Adhy Lepas Bantuan Logistik untuk Korban Gempa Bawean

17 hari lalu

Pj Gubernur Adhy Lepas Bantuan Logistik untuk Korban Gempa Bawean

Bantuan diangkut menggunakan Kapal Basarnas KN SAR Permadi.


Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

17 hari lalu

Wahana bianglala di Alun-alun Batu Kota Malang pada malam hari, Senin, 15 Juli 2019. TEMPO/Abdi Purmono
Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Seperti kebanyakan kota di Indonesia, Kota Malang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah kedatangan pemerintah kolonial Belanda.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

20 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


Said Abdullah Caleg DPR dari PDIP Raih Suara Terbanyak Nasional, Kalahkan Dedi Mulyadi sampai Puan Maharani

22 hari lalu

Sebelumnya, Said Abdullah memberikan usulan penghapusan daya listrik 450 VA dalam rapat Banggar DPR RI bersama Kementerian Keuangan pada Senin, 12 September 2022 lalu. Said meminta pemerintah menaikkan daya listrik rumah orang miskin dan rentan miskin. Foto: Istimewa
Said Abdullah Caleg DPR dari PDIP Raih Suara Terbanyak Nasional, Kalahkan Dedi Mulyadi sampai Puan Maharani

Said Abdullah kader PDIP memperoleh suara terbanyak nasional, kalahkan Dedi Mulyadi dan Puan Maharani. Berikut harta kekayaannya.