TEMPO.CO, Jakarta - Dua narasumber Tempo yang mengetahui rencana penyusunan kabinet Jokowi hasil perombakan mengatakan kemungkinan komposisi kabinet tak berubah banyak dibandingkan dengan kabinet periode pertama. “Mungkin komposisi kabinet (baru) tak berubah banyak,” kata dua sumber yang dikutip Majalah Tempo edisi 13-19 Mei 2019. Untuk rombak kabinet jatah menteri untuk masing-masing partai sudah termasuk calon menteri dari kalangan profesional.
Berikut perkiraan jatah menteri untuk partai pendukung Jokowi menurut dua sumber Tempo itu:
Baca: Rombak Kabinet Usai Lebaran, Jokowi Ingin Menteri Milenial
PDIP: tujuh hingga delapan kursi menteri
Partai Golkar: empat sampai lima menteri
Partai Kebangkitan Bangsa: empat sampai lima menteri
Partai NasDem: tiga hingga empat kursi
Partai Persatuan Pembangunan: satu hingg dua kursi.
Anggota Dewan Syura PKB, Maman Imanulhaq, mengatakan pada 2014 partainya mengajukan Mohamad Nasir sebagai Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Maman yakin partainya kini bisa mendapat enam menteri atau naik dua dibanding periode ini. Sebab, perolehan suara dan kursi PKB di DPR meningkat dalam pemilihan legislatif.
Menurut dia, PKB sudah menyiapkan 10 nama yang diajukan sebagai menteri, antara lain Hanif Dhakiri, yang kini masih menjabat Menteri Ketenagakerjaan, serta Eko Putro Sandjojo, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. "Ketua umum kami berhak mengajukan nama, dan Presiden punya hak prerogatif untuk memilih,” ujar Maman.
Baca: Kata TKN Soal Polling Daftar Calon Menteri Jokowi - Ma'ruf Amin
Juru bicara presiden Johan Budi memberi sinyal akan adanya perombakan kabinet setelah lebaran. Menurut Johan, Presiden bisa mencopot para pembantunya kapan saja karena dua hal: kinerja yang tak optimal atau terkait kasus hukum. “Terkait kasus artinya menteri itu menyandang status tersangka,” ujar Johan pada Rabu, 8 Mei lalu.
Di Kabinet Kerja, ada tiga menteri yang sedang berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. Mereka adalah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, serta Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Kadernya berada di pusaran kasus rasuah, PPP menyerahkan sepenuhnya nasib Lukman kepada Jokowi. “Rombak kabinet adalah hak prerogatif Presiden.” PPP sudah menyiapkan pengganti apabila Lukman diberhentikan Jokowi. Menurut Arsul, partainya menyepakati kader yang diusulkan ke Presiden tak pernah menjabat menteri sebelumnya.