TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Staf Presiden atau KSP tengah mengkaji pembentukan sejumlah badan baru untuk mendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) di periode mendatang. Dua badan baru yang digodok di antaranya adalah Badan Riset Nasional dan Badan Manajemen Talenta Nasional.
Baca juga: Jokowi Menilai Angka Stunting di Indonesia Masih Tinggi
Kepala KSP Moeldoko mengatakan penggodokan Badan Riset Nasional sudah dilaporkan kepada Presiden Jokowi, sedangkan Badan Manajemen Talenta Nasional belum. "Kajian tentang Badan Manajemen Talenta baru selesai," kata Moeldoko, dikutip dari Koran Tempo edisi hari ini, Sabtu, 11 Mei 2019.
Deputi II Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu Sosial, Ekologi, dan Budaya Strategis Kantor Staf Presiden, Yanuar Nugroho, juga membenarkan rencana tersebut. “KSP masih mengkaji kemungkinan membentuk lembaga baru, bisa jadi badan, bisa juga tidak,” kata Yanuar kepada Tim Majalah Tempo.
Menurut Yanuar, Manajemen Talenta Nasional bertugas menangani mereka yang memiliki bakat di berbagai bidang seperti keilmuan, seni, maupun olahraga. “Ini sesuai keinginan Presiden untuk fokus pada pembangunan manusia.”
Sedangkan rencana membentuk Badan Riset Nasional disebut oleh Ma’ruf Amin dalam debat calon wakil presiden pertengahan Maret lalu. Lembaga lain yang juga akan dibentuk adalah Pusat Legislasi Nasional yang mengurusi undang-undang, serta Lembaga Ekonomi dan Keuangan Syariah. Ide pembentukan Pusat Legislasi Nasional disampaikan Jokowi dalam debat perdana, 17 Januari 2019.
Sumber yang mengetahui pembahasan badan baru ini mengatakan, kabinet Jokowi juga akan diperkuat dua lembaga anyar, yakni Pusat Legislasi Nasional serta Lembaga Ekonomi dan Keuangan Syariah. Sumber tersebut berujar penyusunan dua lembaga ini hampir final.
Sumber lain di Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin mengaku tahu ihwal rencana tersebut. Menurut dia pembentukan badan baru bermula dari keinginan Jokowi, berkaca pada pengalaman India dalam mempersiapkan revolusi industri 4.0. Sumber ini pun mengklaim semua badan anyar akan diisi orang-orang profesional nonpartai politik.
"Menurut saya ini tidak ada urusannya dengan koalisi. Badan ini sangat praktis dan profesional," kata sumber tersebut.
Senada dengan sumber tersebut, Moeldoko berujar pembentukan badan baru merupakan upaya pemerintah meningkatkan pembangunan sumber daya manusia. Mantan Panglima Tentara Nasional ini berujar, badan-badan baru ini berpeluang memiliki kekuatan politik setingkat menteri.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengaku belum tahu ihwal pembentukan badan baru ini. Adapun Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago mengatakan Jokowi bisa saja telah menyiapkan beberapa hal terkait kabinet baru. Namun kata Irma, Jokowi meminta partai koalisi menunggu pengumuman resmi perhitungan suara pemilihan presiden 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum terlebih dulu.
KORAN TEMPO | MAJALAH TEMPO