Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Megawati: Kalah Menang Itu Biasa, Jadi Jangan Dipersoalkan

Reporter

image-gnews
Cawapres no urut 01 KH Ma'ruf Amin bersalaman dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat tiba di kediaman Megawati, di Jln Teuku Umar, Jakarta, Kamis, 9 Mei 2019. Dalam kunjungan ini Ma'ruf Amin didampingi oleh putri pertamanya Siti Ma'rifah dan berencana membahas hal-hal yang strategis yang akan dijalankan. TEMPO/Muhammad Hidayat
Cawapres no urut 01 KH Ma'ruf Amin bersalaman dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat tiba di kediaman Megawati, di Jln Teuku Umar, Jakarta, Kamis, 9 Mei 2019. Dalam kunjungan ini Ma'ruf Amin didampingi oleh putri pertamanya Siti Ma'rifah dan berencana membahas hal-hal yang strategis yang akan dijalankan. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengingatkan bahwa dalam kontestasi pemilihan presiden 2019, kalah menang adalah hal biasa dan semua pihak harus menerima apa pun hasil yang diputuskan penyelenggara pemilu.

Baca juga: Dipimpin Megawati, BPIP Temui Jokowi di Istana Merdeka

"Jadi saya ingin menekankan, dari perjalanan partai saya, sebagai Ketua Umum, saya selalu menegaskan bahwa kalah menang itu biasa. Jadi jangan terlalu dipersoalkan," ujar Megawati seusai menerima kunjungan calon wakil presiden, Ma'ruf Amin di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Jakarta pada Kamis, 9 Mei 2019.

Menurut Megawati, jika ada keberatan atau perbedaan data berkaitan hasil pemilu, ada jalur hukum yang bisa ditempuh. "Sehingga, seharusnya, jangan di antara kita berupaya melakukan hal-hal yang inkonstitusional," kata Mega.

Megawati enggan menjelaskan siapa yang disindir lewat pernyataannya itu. Ketika ditanya soal adanya ancaman people power dari Amien Rais dan kubu pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Megawati enggan menjawab. "Kamu enggak usah urusan itu," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, calon presiden Prabowo Subianto mengatakan tak akan menerima pemilihan umum yang curang. Pernyataan ini disampaikan Prabowo dalam pertemuan dengan sejumlah jurnalis media asing di rumah peninggalan orang tuanya, Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 6 Mei 2019.

Prabowo membandingkan antara pemilihan presiden 2014 dan pilpres 2019. Prabowo mengungkit bahwa pada 2014 dia hadir dalam pelantikan rivalnya, Joko Widodo, sembari mengucapkan selamat karena ingin yang terbaik untuk bangsa Indonesia. Namun, kata dia, di pilpres kali ini jumlah kecurangan terlampau banyak.

Baca: Saat Megawati Meneteskan Air Mata untuk Jokowi

"Kali ini kecurangannya terlalu banyak. Jadi tidak mungkin. Saya tidak akan menerima pemilu yang curang," kata Prabowo, dikutip dari The Strait Times pada Selasa, 7 Mei 2019.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

PDIP Dukung Langkah PPP Bangun Komunikasi dengan Parpol Lain

51 menit lalu

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menjawab kesiapan Megawati jadi saksi di MK saat ditemui media di Jakarta Pusat, Selasa, 2 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
PDIP Dukung Langkah PPP Bangun Komunikasi dengan Parpol Lain

Menurut Hasto, PDIP memiliki kepentingan agar rezim saat ini tidak menghilangkan sejarah PPP yang sudah menjadi sahabat partainya.


Hasto Ungkap Hubungan Megawati dan Jokowi, Tak Ada Pertemuan Saat Lebaran

57 menit lalu

Presiden Jokowi memberikam keterangan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin, 8 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Hasto Ungkap Hubungan Megawati dan Jokowi, Tak Ada Pertemuan Saat Lebaran

Istana Kepresidenan sebelumnya menyatakan Presiden Jokowi sangat terbuka bersilaturahmi dengan siapa saja, termasuk Ketua Umum PDIP Megawati.


Kirim Surat Amicus Curiae ke MK, Megawati Menyitir Ucapan RA Kartini

1 jam lalu

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah) menunjukkan tulisan tangan Megawati dalam surat Amicus Curiae yang disampaikan oleh Megawati Soekarnoputri di Gedung II Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (16/4/2024). ANTARA/Nadia Putri Rahmani
Kirim Surat Amicus Curiae ke MK, Megawati Menyitir Ucapan RA Kartini

Megawati mengirimkan surat Amicus Curiae ke MK. Bertuliskan tangan, Mega menyitir perkataan RA Kartini. Begini isinya.


Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

1 jam lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.


Megawati Kirim Surat Amicus Curiae: Semoga Ketuk Palu MK Bukan Palu Godam

2 jam lalu

Tangkapan layar - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat membuka
Megawati Kirim Surat Amicus Curiae: Semoga Ketuk Palu MK Bukan Palu Godam

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menuliskan surat amicus curiae ke MK. Bertuliskan tangan, Mega menyitir perkataan RA Kartini.


Pengamat Sebut Prabowo Bisa Redam Tensi setelah Pemilu 2024, Apa Alasannya?

2 jam lalu

Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra sekaligus calon presiden terpilih pada Pilpres 2024 Prabowo Subianto saat ditemui di kediaman Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Jakarta, Kamis 11 April 2024. ANTARA/Agatha Olivia Victoria
Pengamat Sebut Prabowo Bisa Redam Tensi setelah Pemilu 2024, Apa Alasannya?

Prabowo Subianto dinilai bisa melakukan rekonsiliasi dengan Megawati Soekarnoputri.


PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

3 jam lalu

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat saat ditemui usai debat Capres 2024 di Istora Senayan, Minggu, 7 Januari 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.


Gibran soal Bobby Nasution yang Ditolak PDIP Maju Pilgub Sumut: Nggak Apa-apa, Tenang Aja

3 jam lalu

Wali Kota Solo sekaligus Cawapres Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan pembahasan dengan Capres Prabowo Subianto saat halalbihalal di Jakarta di momentum Lebaran 2024, kepada awak media di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa, 16 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran soal Bobby Nasution yang Ditolak PDIP Maju Pilgub Sumut: Nggak Apa-apa, Tenang Aja

Gibran Rakabuming Raka ikut menanggapi Bobby Nasution yang ditolak oleh PDIP untuk mengikuti proses penjaringan Pilgub Sumatra Utara (Sumut) 2024


Gibran Ungkap Sempat Ada Diskusi Soal Koalisi Gerindra dan PDIP di Rumah Prabowo

4 jam lalu

Walikota Surakarta yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka tiba di kediaman Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih, Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan. TEMPO/Yohanes Maharso
Gibran Ungkap Sempat Ada Diskusi Soal Koalisi Gerindra dan PDIP di Rumah Prabowo

Gibran mengungkapkan sempat ada pembahasan soal koalisi antara Gerindra dan PDIP dalam acara halalbihalal di kediaman Prabowo pekan lalu.


PDIP Maluku Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah, Apa Saja Syaratnya?

16 jam lalu

Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDIP) Maluku, Benhur Watubun (tengah) memberikan keterangan kepada media terkait pendaftaran calon kepala daerah Gubernur dan wakil Gubernur Maluku pada  (Pilkada) serentak 27 November 2024, di Ambon, Senin (15/4). ANTARA/ Penina F Mayaut.
PDIP Maluku Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah, Apa Saja Syaratnya?

Dalam proses penjaringan bakal calon kepala daerah PDIP tidak mengenal mahar politik.