INFO JABAR - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat yang baru Berli Hamdani Gelung Sakti melakukan inovasi guna meningkatkan indeks kesehatan Provinsi Jawa Barat. Dia juga menginstruksikan agar Berli membimbing dinas-dinas kesehatan tingkat kabupaten dan kota.
“Jangan hanya fokus di program provinsi, tapi juga membimbing dinas-dinas kesehatan di 27 kabupaten/kota. Karena, indeks kesehatan Jawa Barat akumulasi dari nilai indeks kesehatan kabupaten/kota,” kata Emil, sapaan akrab Gubernur Ridwan, dalam arahannya saat melantik Berli di Gedung Sate, Bandung, Rabu, 7 Mei 2019.
Berli terpilih setelah menjalani seleksi terbuka periode kedua pada 11—23 Maret 2019. “Beliau orang pintar, gagasannya luar biasa. Skornya paling tinggi dan memenuhi syarat,” kata Ridwan setelah pelantikan.
Gubernur Ridwan menegaskan persoalan utama yang harus diperhatikan Berli adalah kematian ibu, kurang gizi, penyakit menular, dan penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, obesitas, juga kanker. Ridwan meminta Berli mengkaji sejumlah program pencegahan, termasuk merancang biayanya.
“Saya titip penduduk Jawa Barat sebanyak 48,7 juta jiwa. Banyak yang menderita penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup. Tolong dikaji biaya pencegahan dan program-program yang mau kita galakkan,” tuturnya.
Guna mengatasi masalah stunting dan gizi buruk di Jawa Barat, Berli mengatakan pihaknya akan mencanangkan program layanan asupan gizi mikro dan protein untuk ibu hamil usia 0—22 minggu kehamilan. “Khusus Jawa Barat kelihatannya yang masih bisa kita kembangkan atau tingkatkan adalah kualitas program penanganan stunting dengan fokus kepada Seribu Hari Pertama (Kehidupan) yang Plus,” kata pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, itu.
"Plusnya ini adalah dari usia nol hari kehamilan seorang ibu sampai 22 minggu kehamilan seorang ibu,” ujar Berli. (*)