TEMPO.CO, Jakarta - Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris Jamaah Ansharut Daullah (JAD) Lampung, RH dan M yang sedang dalam perjalanan dari Bitung, Sulawesi Utara menuju Poso, Sulawesi Tengah, pada 2 Mei 2019. Menurut kepolisian mereka akan bergabung dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
"RH dan M ini ditangkap saat akan naik kapal," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Selasa, 6 Mei 2019. Dari pemeriksaan keduanya, tim Detasemen Khusus 88 Antiteror menemukan anggota JAD Lampung lainnya.
Baca: Polri Terus Kejar Kelompok Teroris Meski ISIS ...
JAD telah dipantau sejak 2018. Kelompok JAD ini, kata Dedi, sudah tergolong jaringan terstruktur. “Jaringan terorisme kelompok ini terstruktur, artinya mereka sangat kuat," kata Dedi. Para anggota JAD ini berkiblat kepada kelompok JAD Indonesia pimpinan Aman Abdurahman, yang memiliki pecahan yakni JAD Jawa Timur pimpinan Zainal Arifin di Lamongan.
Kelompok JAD Lampung terlibat dengan peristiwa bom Thamrin, Jakarta. "Mereka bisa dibilang kelompok militan," ujar Dedi.
Baca: Empat Polisi Ditusuk Terduga Teroris di ...
Tim Densus 88 Antiteror telah menangkap delapan terduga teroris anggota JAD Lampung. Mereka adalah RH dan M, MI, IF, T, S, dan AN di Bekasi, serta MC di Tegal.