TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa meyakini tak akan ada kerusuhan pada pengumuman hasil Pemilu 22 Mei 2019 nanti. Dia menyebut tak ada potensi kerusuhan, dan soal itu hanya hipotesis belaka.
Baca juga: Diminta Kubu Prabowo Hentikan Situng, Begini Sikap KPU
“Tidak ada keraguan sedikitpun, kami yakin masyarakat Indonesia bisa melalui pemilu ini denga baik-baik,”tutur Andika Perkasa dalam konferensi pers di Markas Besar Dinas Penerangan TNI AD, Senin 6 Mei 2019.
Andika Perkasa juga yakin takkan ada kerusuhan karena masyarakat Indonesia sudah pandai mencerna informasi, dan takkan terpancing oleh informasi yang tidak benar. Bilapun terjadi, Andika telah siap mengantisipasinya dengan menyiagakan personil lebih banyak dari yang diminta oleh Polri.
“Kami biasanya menyiagakan lebih banyak (personil). Jadi (turun) dengan kekuatan yang lebih banyak,” ucap dia.
Menurut Andika, kerusuhan hanyalah satu dari banyak kemungkinan. Tetapi karena hal itu baru sebuah hipotesa, dia tak mau melangkah terlalu jauh ke dalam ide tersebut.
Saat ini TNI AD, kata Andika, akan lebih fokus menyisir dan memproses bila ada anggota yang melakukan pelanggaran etik saat pemilu. Salah satunya adalah seorang berpangkat Letnan Kolonel, yang sempat disebut dalam cuitan anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Rizal Ramli.
Pada cuitan tersebut, Rizal mengaku mendapat informasi dari salah seorang letkol angkatan darat, bahwa Prabowo - Sandiaga memenangkan pemilihan presiden. “Saya ingin melihat one step at a time. Sekarang yang kami lihat ada info bohong dari seorang Letkol. Kami akan telusuri dan proses,” ujar Andika Perkasa.