INFO NASIONAL -- Tim Klinik Ekspor Kantor wilayah Bea Cukai Sumatera Bagian Timur (Sumbagtim) bersinergi dengan perwakilan Bank Indonesia dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) membangun serta meresmikan kantor bersama ekspor dalam bentuk virtual office di Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang.
Kepala Kantor Wilayag Bea Cukai Sumbagtim M. Agus Rofiudin memaparkan virtual office kantor bersama ekspor ini dapat dimanfaatkan untuk memudahkan para eksportir meningkatkan kegiatan ekspor di Sumatera Selatan. Menurut dia, Bea Cukai turut mendukung pemberian fasilitas ekspor dan regulasi serta mekanisme ekspor.
"Virtual office ini dapat diakses melalui www.kantorbersamaekspor.com dan diharapkan dapat memfasilitasi serta memberikan layanan konsultasi secara virtual untuk UMKM, proses ekspor, serta informasi pembiayaan dan penjaminan kepada instansi terkait,” kata Agus.
Pembangunan virtual office ini pun merupakan realisasi dukungan Bea Cukai dan instansi terkait untuk ekspor kopi Sumatera Selatan. Menurut Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Herman Deru, 230 ribu hektare area perkebunan kopi di Sumatera Selatan bukan jumlah kecil. “Kualitas kopi Sumatera Selatan itu sangat hebat, bahkan menjadi penghasil kopi terbesar nomor tiga di dunia. Namun kita terkendala akses pengiriman, maka kita akan memaksimalkan potensi Pelabuhan Tanjung Api-api yang baru kita resmikan,” ujarnya.
Selain peresmian virtual office, turut pula diresmikan Rumah Kopi Sumsel yang merupakan binaan dari Bank Indonesia dan pemerintah Sumatera Selatan. Sumatera Selatan merupakan penghasil di kopi terbesar di Indonesia. Ada beberapa daerah yang menjadi penghasil kopi terbaik di Sumatera Selatan, di antaranya Lahat, Muaraenim, Pagar Alam, Empat Lawang, juga Oku Selatan.
Namun, dengan jumlah sebesar itu, tingkat ekspor kopi Sumatera Selatan masih tergolong rendah. Hal itu karena informasi bagi masyarakat tentang kegiatan ekspor masih terbatas. Selain itu, akses untuk mengekspor dari Sumatera Selatan masih sulit. Eksportir kopi biasanya mengekspor melalui pelabuhan di Lampung karena memiliki kapasitas laut yang lebih besar. (*)