TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memberikan penghargaan kepada personel kepolisian yang meninggal saat menjalankan tugas mengamankan Pemilu 2019. "Atas nama Pemerintah, atas nama Presiden Jokowi, atas nama Wakil Presiden Jusuf Kalla, kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya perwira dan prajurit Polri yang gugur dalam tugas," kata Mendagri seusai memberikan penghargaan di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 2 Mei 2019.
Penghargaan diberikan kepada petugas kepolisian yang mengawal demokrasi dan mengamankan pileg dan pilpres dengan dedikasi tinggi. Apalagi para personel kepolisian itu telah melakukan persiapan sejak satu tahun sebelumnya dengan simulasi-simulasi pengamanan dalam rangka mendukung suksesnya Pemilu 2019.
Baca: Polisi Pengawal Pemilu 2019 yang Meninggal Dapat Kenaikan Pangkat
Tjahjo juga menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban yang gugur. “Semoga nanti dapat limpahan pahala dari Tuhan Yang Maha Kuasa."
Selain kepada 22 polisi yang meninggal saat bertugas, Mendagri juga akan memberikan penghargaan kepada lebih dari 300 petugas KPPS dan pengawas pemilu yang juga meninggal saat bertugas.
Baca: Petugas KPPS Meninggal Terus Bertambah, Jadi 377 Orang
Istri personel Brimob Polda Metro Jaya yang meninggal saat bertugas, Brigka (Anm) Arif Mustaqim, Frida Arif Mustaqim, mengucapkan terima kasih atas dukungan dari semua pihak. Ia menuturkan pada16 April 2019, suaminya berangkat untuk pengamanan pilpres dan masih berkomunikasi hingga usai pemungutan suara pada 18 April 2019.
"Malamnya saya dapat telepon dari Danyon bahwa suami saya jatuh pingsan, tidak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit," ujar ibu dua anak itu. Arif Mustaqim yang bergabung dengan kepolisian sejak 2006 itu disebutnya selama ini sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit.