TEMPO.CO, Jakarta - Calon legislatif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko, terancam tidak lolos ke parlemen. Dia pun sudah berancang-ancang berkegiatan di luar politik selepas tak lagi menjadi anggota DPR.
Baca: Ini Kata Budiman Sudjatmiko Soal Amien Rais dan People Power
“Saya sedang mendorong adanya inovasi teknologi sosial di desa-desa untuk menyongsong industri revolusi ke-4,” kata Budiman saat dihubungi, Selasa 30 April 2019.
Budiman sudah menjadi anggota DPR selama dua periode. Di pemilu 2019 ini, dia maju lagi dari daerah pemilihan Jawa Timur VII meskipun mengaku sejak awal tidak ingin kembali mencalonkan diri lagi. Namun, permintaan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, akhirnya mengubah pikirannya.
Dia menceritakan, Hasto sempat memintanya untuk membantu memenangkan Jokowi di Kabupaten Pacitan dan Magetan. Caranya dengan kembali maju menjadi caleg, sembari berkampanye untuk Jokowi di dua daerah tersebut.
“Bantu Pak Jokowi dari sana untuk menang. Sambil kamu, supaya ada alasan fokus di sana juga kamu harus nyaleg,” ujar Budiman menirukan permintaan Hasto.
Upayanya itu ia klaim tak sia-sia. Ketimbang 2014, suara untuk Jokowi di dua daerah ini ia sebut telah meningkat, meski tak tahu persis berapa perolehannya.
Namun, ia mengakui, fokus memenangkan Pilpres dan berkegiatan di Tim Kampanye Nasional cukup menyita waktu. Sehingga ia kerap tak sempat berkampanye untuk dirinya sendiri. Dalam sebulan, Budiman mengaku hanya dua kali turun ke dapil. “Jadi wajar kalau saya gak lolos. Saya gak terlalu kaget,” tutur mantan Ketua Partai Rakyat Demokratik itu.
Baca: Budiman Sudjatmiko Ibaratkan Jokowi seperti Bisnis Startup
Meski percaya dirinya tak akan lolos, ia mengatakan masih berupaya mengumpulkan dokumen C1 dari dapilnya. Menurut berbagai sumber penghitungan, dia mengatakan, dua hari lalu suaranya masih berkisar 45 ribu suara. Budiman menyebut, di dapilnya perolehan suara itu tidak akan meloloskannya ke parlemen.