TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, meminta kepara para relawan dan peserta Pemilu 2019 bersikap dewasa dalam menghadapi kemenangan atau kekalahan. Ma'ruf mengingatkan jangan sampai hasil pemilu justru memecah belah bangsa.
Baca: Ma'ruf Amin: Jangan Bilang Saya Wapres Dulu, Tapi Siap-siap Jadi
"Jangan sampai kita mati-matian ingin menang, kalah ingin menang juga. Jangan kayak anak kecil di kampung berburu layangan, kalau enggak dapat dirusakin saja semua biar semua enggak dapat," kata Ma'ruf saat menyampaikan sambutan dalam acara syukuran relawan Unicorn di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu, 27 April 2019.
Ia pun mengingatkan soal bahayanya jika hal itu dilakukan. “Kalau layangan kan rusaknya cuma segitu. Kalau negara, waduh, hancur lebur 260 juta orang. Kasihan anak kita, cucu kita," katanya.
Dalam kesempatan itu, Ma'ruf kembali meminta kepada para relawan untuk tidak buru-buru mendeklarasikan kemenangan dan menunggu hasil penghitungan resmi dari KPU yang akan diumumkan pada 22 Mei 2019.
Menurut Ma’ruf, peserta pemilu yang mayoritas adalah orang Islam, harus menunjukkan kedewasaannya dengan menerima kesepakatan yang dibentuk sejak awal soal kalah dan menang dalam pemilu. Ia mengatakan orang Islam itu al-muslimah, orang Islam itu harus memenuhi perjanjiannya. Jadi, dia melanjutkan, orang Islam tidak boleh cedera janji tidak boleh khianat. "Karena itu, kita sadarkan teman-teman kita untuk bisa mengalah. Toh masih ada lima tahun lagi,” ujarnya.
Baca: TKN Dorong Pertemuan Ma'ruf Amin dengan Sandiaga Uno
Ia pun meminta para relawan untuk berdoa supaya tidak terjadi kegaduhan dalam proses penghitungan suara hingga selesai. Kepada relawan, dia juga meminta mereka agar siap menang dan siap kalah. "Kita sudah berjanji sejak awal teken kontrak siap menang siap kalah, kalau tidak siap kalah ini repot," ujar dia.
MUH. HALWI