INFO JABAR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberi perhatian khusus pada wilayah dengan indeks kerawanan bencana tinggi seperti Cianjur, Sukabumi, dan Garut. Ketiga daerah ini kerap dilanda bencana seperti longsor, banjir, gempa, serta pergerakan tanah.
“Indeks kerawanan bencana tiga besarnya ada di Jabar, yaitu Cianjur, Garut, dan Sukabumi. Tentu ini menjadi atensi kami," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil setelah menghadiri peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2019 di Sesko AU Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat, 26 April 2019.
Emil, sapaan akrab Gubernur Ridwan, menuturkan kesiapsiagaan bencana tidak hanya mengandalkan pemerintah, tapi juga masyarakat. Karenanya, dalam peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana ini, pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengukuhkan ratusan relawan forum Pengurangan Risiko Bencana Jawa Barat. Relawan ini akan difokuskan di tiga daerah tersebut. Mereka telah dilatih kebencanaan oleh BNPB. "Mereka sudah sangat serius berlatih dari hari Selasa," ujarnya.
Ridwan berharap skill dan pengetahuan yang didapat para relawan ditularkan kepada masyarakat di tempat tinggal masing-masing. Sebab, kata dia, dari hasil penelitian menunjukkan, hanya 30 persen masyarakat yang selamat dari bencana dengan cara menyelamatkan diri sendiri. "Sisanya, tidak ada pengetahuan sehingga harus ditolong orang lain. Maka, semakin banyak masyarakat yang punya skill dalam kesiapsiagaan bencana, semakin bagus," katanya.
Kepala BNPB Doni Monardo mengapresiasi antusiasme relawan yang mengikuti pelatihan kesiapsiagaan bencana. Menurut Doni, Indonesia termasuk negara berperingkat paling tinggi dalam hal kejadian bencana alam. "Ada 11 potensi kebencanaan seperti gunung merapi, gempa, likuifaksi, tsunami, banjir, longsor, kebakaran hutan, dan masih banyak lagi. Selama 19 tahun terakhir Indonesia di peringkat kedua terbanyak korban. Pada 2018 saja, mencapai 4.814 jiwa meninggal," tuturnya. (*)